Wanggudu (Antara Sultra) - Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, mengatakan bahwa keberadaan kekayaan sumber daya alam tambang di Kabupaten Konawe Utara belum bisa mensejahterakan warga setempat.

"Fakta yang ada, warga kita hanya dijadikan penonton dan penjaga kebun bagi para pemilik izin usaha pertambangan (IUP) di daerah ini," kata Nur Alam di Wanggudu, Selasa.

Ia mengatakan, kekayaan alam Konawe Utara hanya dinikmati para pemilik IUP yang tidak jelas keberadaan mereka dimana.

"Para pemilik IUP menguasai daerah kita dan tidak ada kontribusi buat daerah. Karena mereka semua tinggal di Jakarta. Terkadang mereka memberikan alamat yang tidak jelas di Jakarta," katanya.

Parahnya lagi kata Nur Alam, mereka hanya berjanji ingin membangun smelter agar memudahkan mendapatkan IUP tetapi faktanya tidak ada.

"Yang bisa dirasakan masyarakat saat ini hanya kerusakan yang ditinggalkan seperti banjir dan longsor," katanya.

Sebelumnya kata Nur Alam, Konawe Utara hanya terdapat empat IUP yakni dua milik PT Antam dan dua milik PT Inco yang kemudian menjadi PT Vale.

"Saat itu tidak ada banjir dan longsor di Konawe Utara, tetapi setelah terbit IUP sekitar 200 lebih maka yang terjadi adalah banjir dan longsor," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024