Kendari (Antara) - Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara selama liburan panjang Lebaran 2017 menjamin ketersediaan uang rupiah di seluruh anjungan tunai mandiri (ATM) di wilayah kerjanya.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sultra Minot Purwahono di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa BI menyiapkan sekitar Rp2 triliun guna mengantisipasi kekurangan uang rupiah di seluruh perbankan maupun ATM.
Ia mengimbau masyarakat supaya tidak khawatir akan kekurangan uang rupiah selama liburan panjang karena BI sudah melakukan persiapan sebelum bulan puasa.
Selain ketersediaan uang rupiah selama liburan panjang, BI Perwakilan Sultra saat ini sedang melayani penukaran uang rupiah pecahan baru, baik di pusat perbelanjaan maupun di seluruh perbankan.
Menjelang Idulfitri 1438 Hijriah, dia juga mengimbau masyarakat agar tidak berbelanja dalam jumlah berlebihan.
Minot juga menganjurkan agar masyarakat selalu menggunakan transaksi nontunai.
Sementara itu, pantauan di sejumlah pusat perbelanjaan serta kawasan tertentu, tampak masyarakat melakukan penukaran uang kertas pecahan kecil dengan rata-rata penukaran uang dari nilai pecahan Rp100 ribu menjadi uang Rp5.000,00 dan pecahan Rp2.000,00.
Didi (30), warga setempat, mengatakan bahwa dirinya menukar uang kertas pecahan kecil untuk anak-anak dan keluarga terdekat saat bersilaturahmi pada Lebaran 2017.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sultra Minot Purwahono di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa BI menyiapkan sekitar Rp2 triliun guna mengantisipasi kekurangan uang rupiah di seluruh perbankan maupun ATM.
Ia mengimbau masyarakat supaya tidak khawatir akan kekurangan uang rupiah selama liburan panjang karena BI sudah melakukan persiapan sebelum bulan puasa.
Selain ketersediaan uang rupiah selama liburan panjang, BI Perwakilan Sultra saat ini sedang melayani penukaran uang rupiah pecahan baru, baik di pusat perbelanjaan maupun di seluruh perbankan.
Menjelang Idulfitri 1438 Hijriah, dia juga mengimbau masyarakat agar tidak berbelanja dalam jumlah berlebihan.
Minot juga menganjurkan agar masyarakat selalu menggunakan transaksi nontunai.
Sementara itu, pantauan di sejumlah pusat perbelanjaan serta kawasan tertentu, tampak masyarakat melakukan penukaran uang kertas pecahan kecil dengan rata-rata penukaran uang dari nilai pecahan Rp100 ribu menjadi uang Rp5.000,00 dan pecahan Rp2.000,00.
Didi (30), warga setempat, mengatakan bahwa dirinya menukar uang kertas pecahan kecil untuk anak-anak dan keluarga terdekat saat bersilaturahmi pada Lebaran 2017.