Kendari, Antara Sultra - Ketua DPRD Konawe Sulawesi Tenggara Gusli Topan Sabara mengatakan jika tak ada aral melintang perusahaan tambang nikel PT Virtue Dragon Nasional Indonesia (VDNI) di Morosi memastikan melakukan ekspor perdana Feronikel pada pertengahan Juni 2017 ini.

"Rencanaya akan dilakukan ekspor perdana pada pada tanggal 14 Juni 2017 mendatang. Dan eskpor ke luar negeri itu baru sekedar tahap uji coba," katanya melalui pesan WhatsApp yang diterima di Kendari, Selasa.

Menurutnya, apalagi jika semua komponen perusahaan yang ada di Konawe berfungsi maka akan terjadi multiplayer efek , salah satunya penyerapan tenaga kerja di daerah Konawe.

"Artinya kalau perusahaan itu sudah beroperasi dengan baik maka banyak sektor-sektor yang akan terbuka. Dan pemerintah harapkan dengan terbukanya sektor itu maka ekonomi masyarakat juga akan bergerak cepat," ujarnya.

Keberadaan perusahaan asal Cina, VDNI dengan nilai investasi mencapai 5 miliar dolar AS kini dalam proses pembangunan pabrik dan beberapa fasilitas pendukung lainnya.

Tahap pertama, pembangunan fasilitas produksi dan smelter diatas luas lahan 100 hektar.

Kapasitas produksi pada pabrik tahap pertama sekitar 600.000 ton. Pembangunan diharapkan rampung akhir tahun 2016. Tahap kedua, pembangunan fasilitas produksi dengan meng-gunakan lahan 200 ha. Adapun kapasitas produksi pada tahap ini diperkirakan 1,2 juta ton per tahun.

"Untuk pembangunan ditargetkan selesai tahun 2017. Dan, tahap ketiga, pembangunan fasilitas produksi sama dengan tahap kedua, menggunakan lahan 200 ha dengan kapasitas produksi yang juga sama. Untuk tahap ini, pembangunan ditargetkan selesai 2019 atau 2020," ujar General Manager PT. VIrtue Dragon Rudi Rusmadi kepada sejumlah wartawan di Kendari.

Rudi menambahkan, selain membangun pabrik Feronikel, pihaknya juga sedang membangun power plant dan pelabuhan sendiri.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024