Kendari, Antara Sultra - Kondisi jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Konawe-Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, meprihatinkan karena kontraktor yang mengerjakan pelebaran jalan dan menurunkan jalan yang tinggi mengeluhkan intensitas yang tinggi.

"Kondisi inilah yang menyebabkan kerusakan jalan yang sulit untuk melintas bagi pengendara roda empat maupun roda dua," ujar, Udir (55), salah seorang warga Konawe Utara saat menuturkan kisah sulitnya menembus jalan yang sedang dalam pekerjaan itu di Kendari, Senin.

Ia mengatakan, kerusakan jalan nasional yang menghubungkan wilayah menuju Kabaupaten Morowali Provisni Sulawesi Tengah itu terparah pada kilometer 14 dan 16 dari arah utara Kabupaten Konawe.

"Sebenarnya, kontraktor yang mengerjakan jalan itu sudah melakukan upaya perbikan, namun karena kondisi alam hujan yang masih terus terjadi di wilayah itu maka jalan yang awalnya tidak begitu rusak, ditambah dengan padatnya kendaraan yang melintas setiap hari maka otomatis sangat berpengaruh terhadap kerusakan jalan," kata Udir.

Bahkan kata dia, selain faktor alam yang mempengaruhi rusaknya jalan, juga ada indikasi oknum warga setempat yang dengan sengaja merusak jalan dengan membuat lubang baru saat tengah malam, dengan harapan setiap ada kendaraan melintas di jalan itu dimintai uang sebagai jasa perbaikan jalan.

"Modusnya seperti itu. Dimana ada sekelompok warga yang diduga beraksi pada tengah malam dengan cara menggali badan jalan sehingga menjadi kubangan, kemudian mengalihkan jalan air dari luar ke dalam kubangan itu, sehingga saat dilintasi kendaraan, jalan itu menjadi rusak dan berlumpur," ujar Adi, salah seorang supir lintas Kendari-Konawe Utara.

Perilaku warga yang dinilai tidak beretika itu, juga dibenarkan pihak pengelola proyek Balai Jalan Nasional (BJN) wilayah VI Sultra, Juniar Perkasa mengatakan kerusakan jalan itu dekat dari perkampungan desa Paku Kecamatan Morosi.

"Kerusakan jalan memang terbilang aneh dimana pekerja mulai pagi hingga sore ada di lapangan, namun pada hari esoknya justru jalan yang sudah bisa difungsikan, justru kembali rusak dan berlubang. Ini artinya ada orang yang memang sengaja merusak pada saat malam hari," ujarnya.

Padahal, kerusakan jalan di wilayah itu, oleh BJN terus melakukan sterilisasi agar jalan tetap dilewati pengendara. Namun dilapaangan terdapat kejanggalan yang tidak semestinya terjadi.

Menurut Juniar, kerusakan jalan tersebut harus dilakukan investigasi mendalam sebab, sejak paska musim hujan yang intensitasnya sangat tinggi membuat jalan rusak, ditambah lagi dengan lalu lintas jalan yang dilintasi mobil mobil yang over kapasitas membuat jalan semakin rusak parah.

Namun demikian, kata dia, pihak pengelola proyek akan terus berupaya semaksimal agar perbaikan jalan bisa dimanfaatkan sebelum hari lebaran Indul Fiutri tiba.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024