Kendari, Antara Sultra - Pemerintah Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadikan wilayah perairan setempat sebagai sumber pendapatan asli daerah terbesar di daerah itu.

"Potensi sumber daya alam seperti perikanan berbagai jenis di perairan laut Buton Selatan cukup cukup besar. Karena itu, kami akan memberi perhatian besar terhadap pengelolaan potensi sumber daya alam di wilayah perairan laut sehingga bisa menjadi sumber penerimaan PAD," kata Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat melalui telepon dari Batauga, Senin.

Menurut dia, wilayah Buton Selatan sebagian besar terdiri atas pulau-pulau kecil dan perairan laut.

Di wilayah pesisir pulau-pulau kecil tersebut, kata dia, kaya dengan berbagai sumber daya kelautan, terutama potensi perikanan tangkap, seperti lobster, budi daya keramba apung, dan budi daya rumput laut.

"Oleh karena wilayah Buton Selatan sebagian besar terdiri dari laut dan kaya dengan berbagai potensi sumber daya kelautan, maka Pemkab Buton Selatan lima tahun ke depan akan memberi perhatian khusus terhadap pengembangan dan pengelolaan sumber daya kelautan secara berkelanjutan," katanya.

Setiap wilayah pesisir yang menyimpan kekayaan sumber daya kelautan bernilai ekonomi tinggi, kata dia, akan dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam secara lestari dan berkelanjutan.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan sumber daya kelautan, kata dia, harus memperhatikan prinsip-prinsip pemanfaatan sumber daya alam yang ramah lingkungan.

"Dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, maka sumber daya alam perairan laut Buton Selatan akan tetap terjaga dari waktu ke waktu," katanya.

Menurut dia, selain memiliki potensi perikanan yang cukup melimpah, sejumlah wilayah pesisir pantai Buton Selatan juga memiliki pantai berpasir putih yang cukup eksotis.

Alam bawah laut di sejumlah wilayah pesisir Buton Selatan tersebut, terutama di kawasan Balika (Batauga, Siompu, Liwutongkidi, dan Kadatua), kata dia, dihuni beragam jenis terumbu karang, berbagai jenis ikan, dan biota laut lainnya.

"Bila wilayah pesisir dan alam bawah laut dengan beragam jenis terumbu karang dan berbagai jenis ikan tersebut dikelola dan dikembangkan menjadi objek wisata, maka akan menarik minat banyak wisatawan untuk mengunjunginya," katanya.

Pewarta : agus
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024