Kendari (Antara Sultra) - Para petani di Kabupaten Wakatobi, saat ini kesulitan untuk mengembangkan budi daya agar-agar di wilayah setempat karena terbentur pengadaan bibitnya.

"Para petani kita kesulitan memperoleh bibit untuk bisa mengembangkan budi agar-agar. Ini karena di sini belum ada Balai Benih yang bisa menyediakan bibit untuk memenuhi kebutuhan petani," kata anggota DPRD Wakatobi, Sudirman Abdul Hamid di Kendari, Jumat.

Menurut dia, sulitnya petani Wakatobi mendapatkan bibit agar-agar berkualitas tersebut, menyebabkan budi daya agar-agar tidak dapat lagi menjadi sumber utama pendapatan keluarga petani seperti tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun-tahun sebelumnya, kata dia, budi daya agar-agar menjadi sumber utama penghasilan keluarga nelayan Wakatobi karena budi daya agar-agar di kabupaten itu tumbuh subur dan berproduksi optimal.

"Sekarang ini, budi daya agar-agar sudah tidak bisa berproduksi optimal karena para petani kesulitan memperoleh bibit yang berkualitas," katanya.

Menurut dia, di Wakatobi saat ini sudah ada kawasan khusus yang menjadi sentra pengembangan budi daya rumput laut, yakni di Liya Raya, Wangiwangi Selatan.

Sayangnya di Wakatobi, kata dia, hingga saat ini belum ada Balai Benih agar-agar yang setiap saat bisa menyediakan bibit bagi para petani yang mengembangkan budi daya tersebut.

"Sebagai wakil rakyat, saya terus mendorong Pemerintah Kabupaten Wakatobi agar mendirikan Balai Benih agar-agar di Wakatobi, sehingga para petani tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan bibit yang berkualitas," katanya.

Pewarta : Agus
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024