Unaaha, Antara Sultra - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Tina Nur Alam, meminta Pemerintah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) setempat mengembangkan kualitas tenun lokal daerah itu.
"Dalam setiap kunjungan saya ke daerah, selalu meminta daerah setempat untuk terus mengembangkan tenun lokal sebagai warisan budaya bangsa, termasuk di Konawe ini," kata anggota komisi IX DPR ini saat mengunjungi Kantor Dekranasda Konawe, di Unaaha, Selasa.
Tina yang merupakan ketua Dekranasda Sultra itu meminta Dekranasda Konawe bekerja sama dengan Cita Tenun Undonesia (CTI) untuk memberikan pelatihan kepada para perajin tenun yang ada di Konawe sehingga motif dan kualitas tenun di daerah itu bisa lebih berkembang dan memiliki daya saing.
"Dekranasda Provinsi sudah lama menjalin kerja sama dengan CTI, hasilnya sangat luar biasa sudah berhasil membina para penenun yang berkualitas. Harapan saya Konawe juga bisa menjalin kerja sama seperti itu," kata Tina dihadapan ketua Dekranasda Konawe, Titin Nurbaya Saranani dan pengurus Dekranasda Konawe lainnya.
Menurut Tina, dalam era saat ini tidak bisa hanya berpikir untuk mengejar kuantitas produksi, tetapi yang paling utama adalah kualitas produksi yang bisa mengikuti perkembangan zaman atau keinginan pasar dan tetap tidak meninggalkan nilai-nilai keasrian dari tenun lokal tersebut.
"Salah satu yang bisa dikembangkan adalah pewarnaan tenun, sekarang yang dikejar pasar adalah pewarnaan alam, tidak bisa lagi mengandalkan pewarnaan sintentik," katanya.
Ia menambahkan, tenun dengan pewarnaan alam harga jualnya lebih tinggi dari pewarnaan sintetik, bisa mencapai 10 kali lipat dari harga tenun warna sintetik.
"Para perajin tenun bisa lebih meningkat kesejahteraannya jika bisa menghasilkan tenun dengan pewarnaan alam. Untuk menghasilkan perwanaan alam maka mereka harus mendapatkan pelatihyan dari lembaga yang kompoten dalam hal ini Cita Tenun Indonesia," katanya.
"Dalam setiap kunjungan saya ke daerah, selalu meminta daerah setempat untuk terus mengembangkan tenun lokal sebagai warisan budaya bangsa, termasuk di Konawe ini," kata anggota komisi IX DPR ini saat mengunjungi Kantor Dekranasda Konawe, di Unaaha, Selasa.
Tina yang merupakan ketua Dekranasda Sultra itu meminta Dekranasda Konawe bekerja sama dengan Cita Tenun Undonesia (CTI) untuk memberikan pelatihan kepada para perajin tenun yang ada di Konawe sehingga motif dan kualitas tenun di daerah itu bisa lebih berkembang dan memiliki daya saing.
"Dekranasda Provinsi sudah lama menjalin kerja sama dengan CTI, hasilnya sangat luar biasa sudah berhasil membina para penenun yang berkualitas. Harapan saya Konawe juga bisa menjalin kerja sama seperti itu," kata Tina dihadapan ketua Dekranasda Konawe, Titin Nurbaya Saranani dan pengurus Dekranasda Konawe lainnya.
Menurut Tina, dalam era saat ini tidak bisa hanya berpikir untuk mengejar kuantitas produksi, tetapi yang paling utama adalah kualitas produksi yang bisa mengikuti perkembangan zaman atau keinginan pasar dan tetap tidak meninggalkan nilai-nilai keasrian dari tenun lokal tersebut.
"Salah satu yang bisa dikembangkan adalah pewarnaan tenun, sekarang yang dikejar pasar adalah pewarnaan alam, tidak bisa lagi mengandalkan pewarnaan sintentik," katanya.
Ia menambahkan, tenun dengan pewarnaan alam harga jualnya lebih tinggi dari pewarnaan sintetik, bisa mencapai 10 kali lipat dari harga tenun warna sintetik.
"Para perajin tenun bisa lebih meningkat kesejahteraannya jika bisa menghasilkan tenun dengan pewarnaan alam. Untuk menghasilkan perwanaan alam maka mereka harus mendapatkan pelatihyan dari lembaga yang kompoten dalam hal ini Cita Tenun Indonesia," katanya.