Kendari, Antaara Sultra - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menetapkan dua kecamatan sebagai sentra pengembangan budidaya karamba jaring apung (KJA) di daerah itu.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendari, Agus Salim Safarullah, di Kendari, Minggu, mengatakan dua kecamatan itu adakah Kecamatan Kendari, dan kecamatan Nambo.

"Kecamatan Nambo tepatnya di Kelurahan Sambuli, Kelurahan Tondonggeu, Kelurahan Nambo, dan Kelurahan Bungkutoko dengan potensi luas lahan kurang lebih 200 hektare," katanya.

Sedangkan di Kecamatan Kendari katanya, lokasi budidaya karamba jaring apung tepatnya di Kelurahan Purirano dan Kelurahan Mata.

"Budidaya ikan Keramba jaring apung merupakan salah satu usaha budidaya laut yang menjadi salah satu prioritas kami untuk dikembangkan tahun ini," katanya.

Hal itu katanya, menandakan bahwa pengelolaan lahan budidaya karamba apung di daerah ini belum maksimal karena masih banyak potensi lahan yang belum dibudidayakan.

"Artinya potensi lahan yang bisa dikembangkan budidaya tersebut masih cukup luas," ujar Agus.

Ia mengatakan, pemerintah Kota Kendari, saat ini terus mendorong warga untuk mengembangkan budidaya ikan karamba apung sebagai salah satu sektor ekonomi primadona di daerah itu.

"Kita bina masyarakat tani nelayan berdasarkan keinginannya, apakah senang dengan karamba jaring apung atau keramba jaring tancap. Jenis karamba tersebut akan berimplikasi juga pada besarnya biaya operasional," ujarnya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024