Unaaha (Antara Sultra) - Pemerintah Kabupaten Konawe mendukung Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) kepada masyarakat di daerahnya karena mengatasi kesulitan petani saat tertimpa musibah.

"AUTP diberikan sebagai bentuk upaya peningkatan pengembangan petani dalam menuju swasembada pangan," kata Sekretaris Kabupaten Konawe Ridwan di Kendari, Sabtu.

Pemerintah dan seluruh masyarakat tani Indonesia harus gigih melaksanakan program peningkatan produksi pangan sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo yang secara tegas menargetkan pencapaian swasembada padi/beras dan bahan pangan lainnya seperti jagung dan kedelai.

Tetapi usaha di sektor pertanian, khususnya usaha tani padi dihadapkan pada risiko ketidakpastian sebagai akibat dampak negatif perubahan iklim yang dapat merugikan petani.

Karena itulah, kata dia, perlu adanya asuransi yang mengakomodir kemungkinan adanya kerugian di kalangan petani.

"Kementerian Pertanian mengembangkan pelaksanaan AUTP dan memberikan bantuan premi kepada petani yang menjadi peserta asuransi tersebut," katanya.

Program AUTP adalah wujud keberpihakan pemerintah dalam upaya melindungi petani dari risiko gagal panen, sehingga Kementerian Pertanian mulai pada 2016 mengimplementasikan asuransi usaha tani pada AUTP khususnya di Kabupaten Konawe.

Ia berharap program tersebut nantinya dapat memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi gagal panen sebagai akibat risiko banjir, kekeringan dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

"Saya ingin mengingatkan bahwa untuk mencapai sukses program ini diperlukan kerja keras kita semua, baik petani, penyuluh pertanian, petugas pengamat hama dan berbagai pihak," tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian Sultra Nasir mengatakan maksud penyelenggaraan Program AUTP ini adalah untuk melindungi kerugian nilai ekonomi usaha tani akibat gagal panen, sehingga petani memiliki modal kerja untuk per tanaman berikutnya.

"Risiko gagal panen yang dijamin adalah kerusakan pada tanaman padi yang diakibatkan oleh banjir, kekeringan dan serangan OPT," katanya.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024