Kendari, Antara Sultra - Program Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pendataan bagi masyarakat yang memiliki lahan tidur untuk diolah menjadi lahan produktif dengan tanaman jagung hibrida.

Ketua Korcab Gempita Kota Baubau Fajaruddin Selasa mengatakan dari pendataan itu tercatat seluas 325 hektare lahan tidur milik masyarakat setempat yang sudah diverifikasi Dinas Pertanian Kota Baubau siap ditanami Jagung Hibrida pada bulan Mei 2017.

"Kami telah mendata selama satu bulan dan tercatat 325 hektare lahan tidur milik masyarakat dan telah diverifikasi Dinas Pertanian dinyatakan siap ditanami jagung hibrida," ujar Fajaruddin.

Berdasarkan komunikasi dari kordinator GEMPITA wilayah Sulawesi Tenggara untuk distribusi benih dan pupuk dijadwalkan serentak dalam bulan ini.

"Setiap hari kami saling berkomunikasi antara Korwil Gempita Sulawesi Tenggara dan korcab seluruh daerah di Sultra. Dan untuk benih dan pupuk itu diagendakan bulan april ini siap disalurkan, tinggal kita tunggu saja waktunya," ujaranya.

Fajaruddin menjelaskan spesifikasi lahan tidur yang akan ditanamkan jagung hibrida, merupakan lahan yang tidak dimanfaatkan oleh pemiliknya bahkan sama sekali tidak pernah ditanami atau digarap.

Dia mengatakan antusias masyarakat Kota Baubau dengan adanya program penanaman jagung tersebut sangat tinggi dengan harapan mampu memberi tambahan penghasilanya.

"Hasil audiens bersama seluruh masyarakat dari berbagai kelurahan di Kota Baubau itu, semua petani yang kami temui menyambut dengan rasa bahagia, karena memang program ini lebih menjanjikan secara ekonomis dan sekaligus dapat menambah penghasilan keluarganya," ujarnya.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024