Kendari, Antara Sultra - Pemilihan Calon Rektor Universitas Haluoleo (UHO) Kendari Sulawesi Tenggara yang dijadwalkan berlangsung pada 23 Maert, kembali mengalami penundaan setelah ada surat dari Kemenristekdikti ke pihak UHO.

Sumber Antara Rabu mencatat, surat penundaan pemilihan rektor UHO bernomor 1358/A.A2/KP/2017 tanggal 21 Maret 2017 ditandatangani Sekjen Menristekdikti, Ainun Na`im.

"Pelaksanaan sidang Senat UHO dengan agenda pemilihan Calon Rektor Periode 2017-2021 yang sedianya dilaksanakan pada Kamis, 23 Maret 2017, agar ditunda sampai dengan selesainya proses penelusuran rekam jejak calon rektor," demikian isi surat Menristekdikti yang ditujukan kepada Plt Rektor UHO di Kendari.

Sebuah sumber yang tidak namanya ditulis menyebutkan, adanya penundaan pemilihan karena diduga ada aliran dana kandidat yang diduga tidak wajar.

"Menjelang pemilihan rektor UHO, ada dugaan suplai dana ke rekening seorang calon dari pejabat tertentu yang nilainya tidak wajar," kata sumber yang namanya tidak dipublikasi.

Pimilihan calon rektor UHO sedianya dilaksanakan Kamis (23 Maret 2017) untuk memilih rektor yang diikuti tiga calon rektor hasil penyaringan anggota senat pada Kamis (16 Maret 2017).

Tiga calon itu masing-masing adalah Prof. Buyung Sarita, Dr. Zamrun, dan Prof Dr. La Sara. Tiga kandidat ini akan memperebutkan 101 suara senat ditambah 35 persen suara Menristekdikti.

Penundaan itu disambut positif oleh sejumlah dosen dan mahasiswa universitas terbesar di Sultra tersebut.

"Kita berharap dengan langkah yang dilakukan kementerian (Kemenristekdikti, Red) itu bisa melahirkan rektor yang punya integritas baik," kata Jamal Hamirudin, dosen di salah satu fakultas di UHO.

Hal senada diungkapkan Lulu (19), mahasiswa Fakultas Hukum berharap agar Rektor UHO terpilih selain berintegritas baik, juga harus mempunyai dedikasi tinggi dalam mengelola iklim perguruan tinggi yang kondusif dan bisa diterima semua pihak.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024