Kendari, Antara Sultra - Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin mengajak seluruh aparatur Kemenag yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra), untuk mewujudkan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama, yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovatif, Tanggung Jawab dan Keteladanan.
"Pesan saya, implementasikan lima budaya kerja itu. Untuk bisa lakukan hal itu maka harus selalu ingat keberadaan kita dalam Kemenag membawa misi dan tugas melayani masyarakat," pesan Lukman Hakim pada peserta rapat kerja Kemenag Sultra di Baubau, Selasa.
Menag mengatakan setiap pejabat dan birokrat hakikatnya adalah pamong, khadim dan pelayan masyarakat, bukan untuk menunggu dilayani masyarakat.
"Hendaknya seorang ASN bersikap responsif artinya cepat tanggap terhadap permasalahan, juga pandai membaca situasi dan kondisi.
Sebagai ASN Kemenag katanya, kesesuaian antara ucapan dan perbuatan haruslah menjadi pedoman utama juga dapat mencerminkan kompetensi sebagai Pegawai Kementerian Agama yang dapat mengemban amanah yang baik guna memperoleh hasil yang optimal.
"ASN Kementerian Agama harus dapat mewujudkan keteladanan yang baik di mata masyarakat agar mereka selalu menilai semua pekerjaan kita dapat dipertanggungjawabkan dengan baik," katanya.
Ia menegaskan kepada ASN di Sultra agar lima budaya kerja yang di terapkan di Kementerian Agama di jadikan suatu upaya untuk mencegah terjadinya tindakan yang menyalahi aturan dan disiplin bersungguh- sungguh dalam bekerja.
"Para pejabat dan aparatur Kementerian Agama dimanapun harus bisa menjadi teladan dan contoh tentang kejujuran, sikap amanah, karakter dan perilaku baik di tengah masyarakat, di mana antara kata dan perbuatan haruslah sejalan," ujarnya.
Pada kesempatan itu hadir pula Wali Kota Baubau, As Thamrin, Asisten I Sultra, Sarifudin Safaa, Kakanwil Kemenag Sultra, Mohamad Ali Irfan dan 200 peserta terdiri kepala KUA, Kepala madrasah, kepala Kemenag kabupaten kota se Sultra dan perwakilan Kemenag Sultra.
"Pesan saya, implementasikan lima budaya kerja itu. Untuk bisa lakukan hal itu maka harus selalu ingat keberadaan kita dalam Kemenag membawa misi dan tugas melayani masyarakat," pesan Lukman Hakim pada peserta rapat kerja Kemenag Sultra di Baubau, Selasa.
Menag mengatakan setiap pejabat dan birokrat hakikatnya adalah pamong, khadim dan pelayan masyarakat, bukan untuk menunggu dilayani masyarakat.
"Hendaknya seorang ASN bersikap responsif artinya cepat tanggap terhadap permasalahan, juga pandai membaca situasi dan kondisi.
Sebagai ASN Kemenag katanya, kesesuaian antara ucapan dan perbuatan haruslah menjadi pedoman utama juga dapat mencerminkan kompetensi sebagai Pegawai Kementerian Agama yang dapat mengemban amanah yang baik guna memperoleh hasil yang optimal.
"ASN Kementerian Agama harus dapat mewujudkan keteladanan yang baik di mata masyarakat agar mereka selalu menilai semua pekerjaan kita dapat dipertanggungjawabkan dengan baik," katanya.
Ia menegaskan kepada ASN di Sultra agar lima budaya kerja yang di terapkan di Kementerian Agama di jadikan suatu upaya untuk mencegah terjadinya tindakan yang menyalahi aturan dan disiplin bersungguh- sungguh dalam bekerja.
"Para pejabat dan aparatur Kementerian Agama dimanapun harus bisa menjadi teladan dan contoh tentang kejujuran, sikap amanah, karakter dan perilaku baik di tengah masyarakat, di mana antara kata dan perbuatan haruslah sejalan," ujarnya.
Pada kesempatan itu hadir pula Wali Kota Baubau, As Thamrin, Asisten I Sultra, Sarifudin Safaa, Kakanwil Kemenag Sultra, Mohamad Ali Irfan dan 200 peserta terdiri kepala KUA, Kepala madrasah, kepala Kemenag kabupaten kota se Sultra dan perwakilan Kemenag Sultra.