Kendari, Antara Sultra - Jajaran Polres Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengenakan pakaian adat saat menggelar operasi simpatik Anoa 2017 untuk lebih mendekatkan kepada masyarakat khususnya pengendara roda dua dan empat.

Kasat Lantas Polres Baubau AKP Ade L Far Jumat, oprasi yang digelar Satlantas Polres Baubau merupakan operasi simpatik yang digelar seluruh Indonesia, sedangkan khusus di Kota Baubau pihaknya mengedepankan pendekatan persuasif dan membangun komunikasi yang humanis.

"Penggunaan pakaian adat ini dalam rangka operasi simpatik Anoa 2017, namanya simpatik ini programnya lebih mengedepangkan prefentif dan persuasif secara edukasi dengan presentasenya 40:40 persen, dan penegakan hukumnya 20 persen," ujaranya.

Menurut Ade, penggunaan pakaian sentuhan adat ini juga untuk menarik simpatik agar meningkatkan kesadaran berlalu lintas dalam rangka keselamatan pengguna jalan, selain itu mengangkat kearifan lokal, terhadap menggunakan pakaian adat itu.

"Kita ambil operasi simpatik ini, di lain pihak kita juga mengangkat budaya dan kearifan lokal di Kota Baubau. Di sini ada tenunan Buton ada juga kampurui yang digunakan di kepala, supaya kita menghilangkan kesan petugas kita di lapangan," ungkapnya.

Pihaknya juga berencana menggelar turing wisata bersama klub-klub motor dan mobil mengelilingi Kota Baubau. Kegiatan itu rangkaian dari operasi simpatik Anoa 2017 dengan tujuannya mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas di jalan.

Angka kecelakaan dan pelanggaran berlalu lintas menurun sekitar 10 persen dengan adanya operasi simpatik Anoa mulai 2016 hingga 2017.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024