Kendari, Antara Sultra - Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, mengatakan ketergantungan pasokan pangan dari luar Sultra ikut memicu kenaikan inflasi di daerah itu.

"Hingga saat ini, kebutuhan Sultra terhadap beberapa komoditas masih tergantung dari pasokan luar Sultra," kata Nur Alam, saat menghadiri Rakor Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sultra, di Kendari, Kamis.

Disebutkan, beberapa komoditas yang masih dipasok dari luar Sultra adalah daging, telur ayam ras, bawang putih dan bawang merah, kentang dan kol.

"Kita harus memikirkan agar komoditas yang bisa dikembanggkan di Sulra tersebut tidak lagi dipasok dari daerah lain," kata Nur Alam.

Menurut Nur Alam, sebagai daerah yang memiliki tanah subur, harusnya Sultra menjadi mandiri pangan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat kalau perlu menjadi pemasok untuk daerah lain di Indonesia.

"Namun, faktor lain juga yang bisa memicu inflasi adalah cuaca yang tidak bisa kita prediksi. Sehingga TPID perlu membuat formulasi agar stok tetap terjaga dan tersedia meskipun cuaca ekstrim," katanya.

Disebutkan, tingkat inflasi Sultra saat ini berada pada tingkat kisaran 2,69 persen.

"Komoditi yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi tersebut berasal dari komoditas pangan utama seperti beras, ikan, sayur-sayuran," kata Nur Alam.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024