Jakarta, Antara Sultra - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dan berbincang di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis siang.

Ditemani teh hangat dan lumpia, mereka mengobrol setelah makan siang bersama di dalam Istana.

Keduanya kemudian menyapa wartawan dan memberikan keterangan selama sekitar 10 menit mengenai pertemuan tersebut, lalu kembali melanjutkan perbincangan mereka.

Presiden Jokowi, yang mengenakan batik dengan warna dominan hitam dan biru, mengatakan bahwa sebagaimana sering ia sampaikan, Istana akan mengatur waktu untuk pertemuan dia dengan SBY.

"Bolak balik kan sudah saya sampaikan bahwa saya akan mengatur waktu untuk Beliau, Pak SBY dan hari ini alhamdulillah Beliau pas juga ada waktu dan Beliau juga ada maka kita janjian dan ketemu," kata Presiden Jokowi.

Jokowi menegaskan bahwa pertemuan itu sudah direncanakan sebelumnya tapi beberapa kali gagal karena sulit menyesuaikan jadwal kedua pihak.

"Ya direncanakan, tapi pas kadang-kadang saya ada waktu Pak SBY, Beliau waktu tidak ada, Beliau ada saya pas barengan acara, sekarang waktunya, sekarang," katanya.

Ia mengatakan dalam pertemuan itu dia dan SBY banyak berbicara mengenai politik dan ekonomi nasional.

"Berbicara banyak hal baik yang berkaitan dengan politik nasional, berkaitan dengan ekonomi nasional, namanya diskusi kan banyak hal dan hal-hal yang lain-lainnya," katanya.

Sementara SBY menyatakan sangat bersyukur Presiden menyediakan waktu khusus untuk pertemuan yang katanya telah lama digagas dan dirancang itu.

"Insya Allah, Insya Allah, saya senang sekali saya bisa menjelaskan, Beliau mendengar dengan seksama saya juga mendengar dari Beliau. Alhamdulillah ini awal yang baik karena tidak baik kalau ada miskomunikasi dan misinformasi di antara Beliau dan saya atau pun di antara kami-kami yang pernah memimpin negeri ini," kata SBY.

Pada kesempatan itu SBY didampingi oleh mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menelepon Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada 7 Maret 2017, saat Pratikno sedang mengurus penyelenggaraan KTT IORA, untuk menyediakan waktu agar SBY bisa bertemu Presiden. Pertemuan kemudian ditetapkan berlangsung 9 Maret 2017 pukul 12.15 sampai 13.15 WIB.

Pewarta : Antaranews
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024