Kendari, Antara Sultra - Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi Wilayah IV Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu, di Kendari, menggelar sarasehan tentang air dan air limbah dalam rangka peringatan Hari Air Dunia XXV 2017.
Kepala BWS Sulawesi IV Kendari, Supardji, mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk mengenalkan bagaimana pentingnya sumber daya air bagi kehidupan.
"Sehingga banyak pemangku kepentingan yang harus terlibat untuk memikirkan kelangsungkan ketersediaan sumber daya air," katanya.
Dalam sarasehan itu kata Supardji, dari PT Aneka Tambang mempresentasekan cara penanganan air limbah agar tidak mencemari lingkungan dan sumber mata air.
"Selain itu, dari Cipta Karya juga akan memaparkan bagaiamana pengelolaan air layak konsumsi," katanya.
Menurut dia, kondisi dan kualitas air di Sultra makin hari makin kurang, sehingga butuh keterlibatan semua pihak untuk memikirkan keselamatan sumber air.
Ia mengaku, beberapa sungai di Sultra sudah masuk kategori kritis utamanya yang ada di Konawe Selatan, tetapi ada juga sungai yang masih terpelihara volume airnya dengan baik.
"Hasil yang diharapnan dari sarasehan ini agar masyarakat paham bahwa masalah air bukan hanya tugas balai wilayah sungai, tetapi tanggung jawab bersama, sehingga tetap tersedia air dan mata air yang cukup dan layak konsumsi," katanya.
Kepala BWS Sulawesi IV Kendari, Supardji, mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk mengenalkan bagaimana pentingnya sumber daya air bagi kehidupan.
"Sehingga banyak pemangku kepentingan yang harus terlibat untuk memikirkan kelangsungkan ketersediaan sumber daya air," katanya.
Dalam sarasehan itu kata Supardji, dari PT Aneka Tambang mempresentasekan cara penanganan air limbah agar tidak mencemari lingkungan dan sumber mata air.
"Selain itu, dari Cipta Karya juga akan memaparkan bagaiamana pengelolaan air layak konsumsi," katanya.
Menurut dia, kondisi dan kualitas air di Sultra makin hari makin kurang, sehingga butuh keterlibatan semua pihak untuk memikirkan keselamatan sumber air.
Ia mengaku, beberapa sungai di Sultra sudah masuk kategori kritis utamanya yang ada di Konawe Selatan, tetapi ada juga sungai yang masih terpelihara volume airnya dengan baik.
"Hasil yang diharapnan dari sarasehan ini agar masyarakat paham bahwa masalah air bukan hanya tugas balai wilayah sungai, tetapi tanggung jawab bersama, sehingga tetap tersedia air dan mata air yang cukup dan layak konsumsi," katanya.