Kendari, Antara Sultra - Para nelayan di Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara meminta pembangunan dermaga pendaratan ikan agar memudahkan kegiatan bongkar muat hasil tangkapan.

Seorang nelayan Amiruddin (38), di Kendari, Rabu, mengatakan keberadaan pelabuhan pendaratan ikan diperlukan nelayan, pedagang ikan, dan pembeli yang setiap hari melakukan transaksi.

"Pangkalan pendaratan ikan darurat yang digunakan sekarang adalah swadaya warga, namun kondisinya sudah tidak layak. Warga gotong royong membangun dermaga apa adanya," kata Amiruddin, ketua kelompok nelayan Samudera Jaya.

Pemerintah tidak rugi membangun pangkalan pendaratan ikan di Kecamatan Rokoroko karena kapal yang membongkar ikan hasil tangkapan bukan hanya nelayan setempat, tetapi juga melayani nelayan dari Kabupaten Bungku dan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Selain itu, pedagang ikan dari Kota Kendari, Kabupaten Konawe Utara, dan Buton Utara sudah memiliki jaringan bisnis ikan segar hingga di Rokoroko.

"Kami harapkan pemerintah daerah dan DPRD mendengarkan permintaan nelayan Rokoroko untuk membangun dermaga pendaratan ikan, sehingga kegiatan bongkar muat ikan hasil tangkapan tidak mengalami kesulitan," ujarnya pula.

Kadis Kelautan dan Perikanan Sultra Askabul Kijo mengatakan pemerintah sudah membangun sejumlah pangkalan pendaratan ikan di wilayah pesisir, termasuk di Kecamatan Wawonii Tenggara di Rokoroko.

"Beberapa tahun lalu sudah dibangun dermaga pendaratan ikan di Munse dan Landianta. Tetapi karena wilayah perairan cukup panjang, maka dermaga yang ada belum dapat melayani kebutuhan nelayan setempat," kata Askabul lagi.

Selain sarana dermaga pendaratan ikan, nelayan pasti membutuhkan pabrik produksi es untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan sehingga diharapkan keterlibatan investor, katanya pula.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024