Kendari, Antara Sultra - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara , Minot Purwahono, mengatakan kinerja perekonomian Provinsi Sulawesi Tenggara tetap terjaga pada 2016.

"Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara pada triwulan 4 2016 tercatat sebesar 7,6 persen year on year, mengalami akselerasi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,0 persen year on year," kata Minot pada acara BI media Confrence di Kendari, Rabu.

Ia mengatakan, akselerasi itu terutama didorong oleh perbaikan kinerja ekspor sejalan dengan peningkatan kinerja lapangan usaha pertambangan dan lapangan usaha pertanian termasuk perikanan.

"Memperhitungkan kondisi tersebut, perekonomian Sultra selama 2016 dapat tumbuh sebesar 6,5 persen lebih tinggi dibandingkan nasional meskipun mengalami sedikit perlambatan ditopang oleh usaha pertanian, pertambangan dan konstruksi," katanya.

Menurut dia, beberapa tekanan yang dihadapi oleh perekonomian Sulawesi Tenggara berasal dari sisi domestik dan sisi eksternal.

Pada sisi domestik katanya, yaitu adanya penghematan belanja pemerintah dan penundaan dana transfer dari pemerintah pusat yang berimplikasi pada penurunan belanja dan investasi pemerintah dan usaha konstruksi.

"Sementara itu dari sisi eksternal adalah berkaitan dengan penurunan harga nikel selama semester 1 2016," katanya.

Hal tersebut kata Minot, menyebabkan relatif terhambatnya investasi swasta yang sedang membangun smelter pengolahan nikel titik.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024