Kendari, Antara Sultra - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Andap Budhi Revianto mengatakan daya ledakan benda yang diduga bom di kediaman Wali Kota Kendari, Kamis, sekitar pukul 07.45 Wita, lumayan besar.

"Titik ledakan sendiri berasal dari dapur, ledakannya lumayan besar, terbukti dengan kondisi dapur yang hancur dan tembok juga retak. Untuk radiusnya sendiri hingga 100 meter warga masih bisa merasakan getarannya," katanya di Kendari, Kamis.

Ia mengatakan ledakan itu pertama kali diketahui oleh petugas dari Dinas Kebersihan yang menjaga rumah Asrun (Wali Kota Kendari).

"Saat ledakan terjadi, petugas keamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja sedang tertidur," katanya.

Ia mengatakan petugas Satpol PP baru terbangun, setelah mendengar ledakan itu yang diduga bom tersebut.

Pihaknya telah meminta bantuan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Makassar, Sulawesi Selatan, guna menyelidiki kasus itu lebih dalam.

Saat ledakan terjadi, putra wali kota setempat, Adriatma Dwi Putra bersama istrinya, yang sedang beristrahat di rumah yang beralamat di Jalan Syech Yusuf Kelurahan Korumba tersebut.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Tetapi kondisi tempat ledakan berantakan, kaca-kaca pecah, dan beberapa kerusakan lainnya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024