Kendari, Antara Sultra - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam, menginstruksikan kepada Dinas Perkebunan dan Hortikultura (Disbunhorti) setempat untuk mengembangkan kelembagaan petani.
"Kita sudah bentuk kelembagaan petani yang disebut Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM) Sejahtera, ini harus ditingkatkan kapasitasnya dan daya saingnya," kata Nur Alam, saat meresmikan gedung baru Disbunhorti Sultra, di Kendari, Selasa.
Ia mengatakan, LEM Sejahtera harus menjadi satu simbol kekuatan kelembagaan petani di Sultra, sehingga harus terus dibina dan ditingkatkan peran dan kapasitasnya.
"Jangan sampai jabatan saya sebagai gubernur berakhir, kemudian kelembagaan petani itu juga berakhir. Ini jangan pernah terjadi," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Disbunhorti Sultra, Yesna Suarni, melaporkan bahwa pembangunan kantor baru Disbunhorti Sultra tersebut menelan anggaran sekitar Rp13 miliar.
"Pembangunan gedung di atas lahan seluas dua hektare bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015 dan 2016 untuk pembangunan kantor, normalisasi dan perencanaan," katanya.
Pada halaman belakang kantor kata Yesna, sekitar 1,5 hektare dijadikan sebagai lokasi penanaman sejumlah komoditas perkebunan dan tanaman lokal, yang dapat dijadikan sebagai sarana belajar bagi siswa SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
"Hal itu dimaksud untuk mengenal jenis-jenis tanaman perkebunan yang ada di Sultra, misalnya sejumlah tanaman lokal Holtikultura buah Singi dan Ruruhi," katanya.
"Kita sudah bentuk kelembagaan petani yang disebut Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM) Sejahtera, ini harus ditingkatkan kapasitasnya dan daya saingnya," kata Nur Alam, saat meresmikan gedung baru Disbunhorti Sultra, di Kendari, Selasa.
Ia mengatakan, LEM Sejahtera harus menjadi satu simbol kekuatan kelembagaan petani di Sultra, sehingga harus terus dibina dan ditingkatkan peran dan kapasitasnya.
"Jangan sampai jabatan saya sebagai gubernur berakhir, kemudian kelembagaan petani itu juga berakhir. Ini jangan pernah terjadi," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Disbunhorti Sultra, Yesna Suarni, melaporkan bahwa pembangunan kantor baru Disbunhorti Sultra tersebut menelan anggaran sekitar Rp13 miliar.
"Pembangunan gedung di atas lahan seluas dua hektare bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015 dan 2016 untuk pembangunan kantor, normalisasi dan perencanaan," katanya.
Pada halaman belakang kantor kata Yesna, sekitar 1,5 hektare dijadikan sebagai lokasi penanaman sejumlah komoditas perkebunan dan tanaman lokal, yang dapat dijadikan sebagai sarana belajar bagi siswa SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
"Hal itu dimaksud untuk mengenal jenis-jenis tanaman perkebunan yang ada di Sultra, misalnya sejumlah tanaman lokal Holtikultura buah Singi dan Ruruhi," katanya.