Kendari, Antara Sultra - Kementerian Pertanian Republik Indoensia mempercepat pembangunan pertanian berupa pangan organik di wilayah perbatasan agar bisa menjadi pengekspor negara tetangga.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, saat menghadiri rakor ketahanan pangan se-Sultra, di Kendari, Jumat, mengatakan pangan organik merupakan komoditas ekspor yang sangat diminati oleh negara lain, salah satu yang bisa dikembangkan di daerah perbatasan ini adalah beras organik dan bawang merah.

"Negara tetangga itu harus dijadikan sebagai pasar terhadap produk pertanian kita," katanya

Disebutkan, daerah perbatasan yang didorong tersebut di antaranya adalah Kepulauan Riau yakni membangun kawasan pertanian di Kabupaten Lingga.

"Kami kembangkan pertanian organik di Kabupaten Lingga dengan harapan hasilnya ke depan bisa diekspor ke Singapura dan Malaysia," katanya.

Kementan juga mengembangkan kawasan pertanian 50 ribu hektare di Entikong Kalimantan Barat yang merupakan kawasan perbatasan dengan Malaysia.

"Hasil pertanian dari Entikong ini akan mensuplai kebutuhan Malaysia. Bahkan akan membangun pasar pertanian besar di Entikong agar warga Malaysia bisa belanja di pasar tersebut," katanya.

Amran juga mendorong pertanian organik di Sulawesi termasuk di Sulawesi Tenggara yang nantinya akan memyuplai kebutuhan di Filipina.

"Sedangkan pengembangan pertanian atau pangan organik di Papua sasarannya bisa memenuhi negara Palau dan Papua Nugini. Kita bisa langsung melakukan ekspor karena pelabuhan tersedia," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024