Kendari, Antara Sultra - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tenggara (Sultra), Akabul Kijo, mengatakan nilai ekspor hasil perikanan daerah itu selama 2016 meningkat 31 persen dari tahun sebelumnya.

"Berdasarkan data dari Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kendari, nilai ekspor hasil perikanan 2016 mencapai Rp53,1 miliar," kata Askabul Kijo, di Kendari, Sabtu.

Ia mengatakan, ekspor ikan yang tersertifikasi mutu hasil perikanan tersebut didominasi gurita dan udang.

"Frekuensi ekspor mencapai 81 kali pengiriman dengan volume 1.277,46 ton atau senilai Rp41,5 miliar," katanya.

Negara tujuan ekspor katanya, Amerika, Jepang, Kroasia, Vietnam, Thailand, Tiongkok dan Korea Selatan.

Selain itu katanya, ada pula ekspor yang tersertifikasi mutu hasil perikanan dengan frekuensi 77 kali pengiriman didominasi kerapu hidup, kepiting hidup, dengan nilai Rp8,6 miliar.

"Volumennya mencapai 3.298 kilogram dengan negara tujuan Hong Kong, Singapura dan Jepang. Kemudian ekspor Gurita ke Jepang dan Amerika senilai Rp2,8 miliar," katanya.

Sultra kata Askabul, memiliki potensi perikanan yang besar karena merupakan wilayah kepulauan yang dikelilingi oleh Laut Teluk Bone, Laut Banda dan Laut Flores.

"Hampir semua kabupaten-kota di Sultra memiliki garis pantai. Dari 17 kabupaten kota hanya Kolaka Timur yang tidak memiliki garis pantai," katanya.

Bahkan lanjut Askabul, ada sembilan kabupaten-kota di Sultra yang berada di kepulauan yakni Konawe Kepulauan, Wakatobi, Buton Utara, Muna, Muna Barat, Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Baubau juga sebagian wilayah Kabupaten Bombana.

"Pemerintah terus mendorong para nelayan untuk meningkatkan produksi, baik perikanan tangkap maupun perikanan budi daya," katanya

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024