Kendari, Antara Sultra - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Hidayatullah, mengatakan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Buton dan Kolaka Utara rawan terjadi konflik.

"Dari tujuh daerah yang akan menggelar Pilkada di Sultra, dua daerah itu yang menjadi perhatian utama dan harus menjadi perhatian serius aparat keamanan," kata Hidayatullah di Kendari, Sabtu.

Ia mengatakan, porsi pengamamanan pilkada daerah itu harus lebih banyak dibanding daerah lain, dua daerah itu sudah menunjukan gelagat kurang baik.

"Di Buton misalnya sudah pernah terjadi penyerangan kantor KPU, itu artinya gelagat itu sudah ada," katanya.

Khusus pilkada Buton kata Hidayatullah, meskipun hanya diikuti calon tinggal, potensi konflik sangat besar sehingga harus diantisipasi sejak dini.

Selain Buton dan Kolaka Utara, daerah lain yang akan menggelar Pilkada serentak 15 Februari di Sultra yakni Kota Kendari, Bombana, Buton Selatan, Buton Tengah dan Muna Barat.

Pilkada Buton hanya diikuti calon tunggal, Kolaka Utara diikuti tiga pasangan calon, Bombana diikuti dua pasangan, Kota Kendari diikuti tiga pasangan calon.

Muna Barat diikuti dua pasangan calon, Buton Tengah diikuti dua pasangan calon dan Buton Selatan diikuti empat pasangan calon.

Ketua Bawaslu Sultra, Hamiruddin Udu, menilai semua daerah yang menyelenggarakan pilkada berpotensi terjadi konflik sehingga harus menjadi perhatian dalam mengantisipasi sebelum terjadi.

"Pelanggaran yang dilajukan oleh pihat terkait tanpa ada upaya penindakan maka bisa menjadi salah satu pemicu konflik. Sehingga kami berusaha menuntaskan semua laporan pelanggaran tahapan pilkada yang ada," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024