Kendari, Antara Sultra - Dinas Pertanian (Distan) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melibatkan warga untuk mengelola pabrik pakan unggas skala menengah yang baru saja diresmikan pengoperasiannya.
Kepala Distan Kendari, Zainal Arifin, di Kendari, Jumat, mengatakan warga yang mengelola pabrik pakan unggas tersebut berjumlah 11 orang yang tergabung dalam kelompok Permata.
"Anggota kelompok ini rata-rata adalah peternak di Kendari. Pengelolaan juga akan didukung dari kelompok peternak unggas lain yang ada di Kendari," kata Zainal.
Ia mengatakan, kapasitas produksi pabrik pakan unggas tersebut untuk sementara hanya 1,5 ton per hari.
"Sebenarnya kalau kita maksimalkan bisa 4,5 ton per hari berdasarkan kapasitas mesin yang terpasang. Tetapi kita coba dari yang minimal dahulu," katanya.
Ia mengaku, produksi tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan pakan ternak unggas di Kendari yang mencapai 3-4 ton per hari.
"Paling tidak kita sudah bisa mamenuhi sebagian dari kebutuhan tersebut sehingga pakan ternak di daerah ini tidak sepenuhnya tergantung pasokan dari Sulsel," katanya.
Wali Kota Kendari, Asrun, berharap pengelola pabrik pakan itu bisa bekerja maksimal hingga pada produksi maksimal sesuai kapasitas mesin terpasang.
"Kalau produksi pakan ini bisa maksimal, tentunya akan berdampak pada kesejahteraan pengelola dan pendapatan daerah bertambah," katanya.
Untuk sementara kata Asrun, pihaknya masih mensubsidi operasional dan kebutuhan bahan baku dari pabrik tersebut.
"Bahan baku ini kita ambil di Pelabuhan Perikanan Samudra Kendari berupa limbah ikan dan juga jagung dari petani Kendari," katanya.
Kepala Distan Kendari, Zainal Arifin, di Kendari, Jumat, mengatakan warga yang mengelola pabrik pakan unggas tersebut berjumlah 11 orang yang tergabung dalam kelompok Permata.
"Anggota kelompok ini rata-rata adalah peternak di Kendari. Pengelolaan juga akan didukung dari kelompok peternak unggas lain yang ada di Kendari," kata Zainal.
Ia mengatakan, kapasitas produksi pabrik pakan unggas tersebut untuk sementara hanya 1,5 ton per hari.
"Sebenarnya kalau kita maksimalkan bisa 4,5 ton per hari berdasarkan kapasitas mesin yang terpasang. Tetapi kita coba dari yang minimal dahulu," katanya.
Ia mengaku, produksi tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan pakan ternak unggas di Kendari yang mencapai 3-4 ton per hari.
"Paling tidak kita sudah bisa mamenuhi sebagian dari kebutuhan tersebut sehingga pakan ternak di daerah ini tidak sepenuhnya tergantung pasokan dari Sulsel," katanya.
Wali Kota Kendari, Asrun, berharap pengelola pabrik pakan itu bisa bekerja maksimal hingga pada produksi maksimal sesuai kapasitas mesin terpasang.
"Kalau produksi pakan ini bisa maksimal, tentunya akan berdampak pada kesejahteraan pengelola dan pendapatan daerah bertambah," katanya.
Untuk sementara kata Asrun, pihaknya masih mensubsidi operasional dan kebutuhan bahan baku dari pabrik tersebut.
"Bahan baku ini kita ambil di Pelabuhan Perikanan Samudra Kendari berupa limbah ikan dan juga jagung dari petani Kendari," katanya.