Kendari (Antara News) - Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara memperkirakan ekonomi Sultra pada 2016 di tingkat regional tumbuh 6,2 persen atau lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2015 yang 6,9 persen.

"Sementara laju inflasi akan berada pada kisaran yang rendah, yakni pada angka antara 3,3 hingga 3,7 persen pada akhir 2016," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Sultra Dian Nugraha pada acara Pertemuan Tahunan BI 2016 yang dihadiri Wakil Gubernur Sultra Saleh Lasata, Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh, dan sejumlah pimpinan Forum Pimpinan Daerah Provinsi Sultra di Kendari, Selasa.

Ia menjelaskan kondisi makro ekonomi Sultra yang stabil dan kondusif tersebut juga ditopang oleh terjaganya kinerja perbankan di wilayah Sultra, terutama dalam hal pelayanan kredit.

Hingga September 2016, penyaluran kredit perbankan di Sultra tumbuh 15,8 persen (year on year) dengan NPL gross sebesar 2,79 persen, sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 3,8 persen.

Bank Indonesia, kata Dian, mencermati adanya beberapa tantangan yang perlu diantisipasi bersama antara lain stimulus fiskal yang belum menarik minal investor, pelonggaran kebijakan moneter yang belum optimal, dan tantangan struktural baik pada sektor riil maupun sektor keuangan.

"Namun demikian Indonesia memiliki potensi yang dapat dioptimalkan untuk memperkuat daya tahan ekonominya, yakni masih tingginya kepercayaan dan keyakinan pelaku usaha terhadap pemerintah, tambahan sumber pembiayaan dari hasil pengampunan pajak, dan perkembangan ekonomi digital," ujarnya.

Dian mengatakan perekonomian dalam setahun terakhir setidaknya terdapat tiga potensi domestik yang perlu dioptimalkan untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut, yakni kepercayaan dan keyakinan, sumber pembiayaan ekonomi yang benar, dan perkembangan teknologi digital.

"Kami yakini ketiga potensi akan dapat memperkuat dan menggandakan manfaat dari potensi sumber daya alam dan potensi sumber daya manusia yang sudah lebih dulu dikelola dan menjadi prioritas," ungkapnya.

Wagub Sultra Saleh Lasata mengatakan dengan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air yang belum begitu pulih dan stabil, ekonomi Sultra masih tumbuh cukup baik di atas angka rata-rata nasional sehingga Sultra dalam kondisi stabil dan kondusif.

"Saya yakin bahwa dengan dukungan pihak perbankan, khususnya BI sebagai bank yang setiap saat menjaga dan memperkuat stabilitas ekonomi dan menekan, inflasi di daerah," ujarnya.

Pada sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia diharapkan terus secara konsisten mengendalikan inflasi agar sesuai dengan sasarannya, antara lain melalui kelembagaan dan meningkatkan peran dari tim pengendali inflasi daerah.

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024