Ambon (Antara News) - Mengantisipasi swasembada sekaligus memenuhi permintaan kebutuhan daerah maka para petani di lima kabupaten Provinsi Maluku kembali dipercayakan Kementerian Pertanian untuk mengembangkan bawang merah seluas 250 hektare untuk pola tanam  2017.

         "Lima kabupaten itu yakni Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT), Maluku Tenggara (Malra), Maluku Tengah (Malteng), dan Kabupaten Buru," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Diana Padang di Ambon, Rabu.

         Dia menjelaskan, awalnya menurut Menteri Pertanian yang sudah berkunjung ke Maluku beberapa waktu lalu menginginkan pengembangan bawang merah ini di Kabupaten Seram Bagian Barat, hanya saja setelah dilakukan pendataan sekaligus sosialisasi  para petani di daerah itu hanya menyanggupi 125 haktare saja.

         "Karena itu sisanya 125 hektare dibagi lagi kepada petani yang ada di SBT, Malra, Malteng, dan Buru," ujarnya.

         Sedangkan pengadaan bibit bawang merah akan didatangkan dari luar Maluku, yang penting sekarang ini kita siapkan para petani menghadapi musim tanam. "Jadi sekarang ini semua calon petani - calon lokasi (CPCL) di lima kabupaten tersebut sementara disiapkan, dan sudah tidak ada masalah lagi," ujarnya.

         Dia menambahkan, jadi pengembangan di Maluku ke depan bukan saja berpatokan kepada padi untuk mendukung swasembada beras tetapi juga bawang merah.

         "Selain itu juga ada pangan lokal yang tetap dikembangkan pada daerah-daerah tertentu seperti embal, ubi, ubi kayu di Kabupaten Maluku Tenggara, kemudian jagung di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya," ujarnya.

Pewarta : Shariva Alaidrus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024