Kendari (Antara News) - Pentas final Bintang Radio 2016 dibuka Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam yang dihadiri duta dari 65 stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) se-Indonesia, Senin malam.
Gubernur Nur Alam mengatakan, ajang Bintang Radio RRI adalah sarana strategis untuk menggali potensi anak-anak bangsa di bidang tarik suara.
"Kalau mau temukan suara asli yang objektif hanya ada di RRI. Suara seseorang tidak dapat dimodifikasi, seperti busana yang dirancang para model," kata Nur Alam yang mengaku fans berat RRI.
Gubernur Sultra mengharapkan peserta terbaik utusan dari 65 stasiun RRI se-Indonesia dapat berkompetisi dengan sehat untuk menemukan penyanyi yang membanggakan.
"Semua pihak berharap agar dewan juri menjalankan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk menemukan jawara," katanya.
Direktur Program dan Produksi LPP RRI Sulaeman Yusuf menyampaikan penghargaan atas dukungan pemerintah daerah dan masyarakat atas terlaksananya final Bintang Radio 2016 di Kendari.
"Bintang Radio mengandung nilai pemersatu anak bangsa dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote. Malam ini kita berpadu di Kendari untuk Indonesia," kata Sulaeman.
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh mengatakan Pemerintah Provinsi Sultra, DPRD dan rakyat mendukung suksesnya Bintang Radio 2016 di Kendari.
"Kita semua berharap para bintang menjadi aset bangsa bukan sebaliknya dilupakan setelah iven ini," kata Rahman Shaleh, politisi PAN.
Ketua panitia Bintang Radio 2016 Nawir Nawiu mengatakan, ajang tarik suara yang akan mempertemukan 130 finalis dijadwalkan berlangsung 13-20 November 2016.
"Para peserta dan oficial direncanakan mengunjungi pulau wisata Bokori dan tempat pembuangan sampah yang direkayasa memproduksi gas," kata Nawir.
Pembukaan final Bintang Radio 2016 yang digelar di rumah jabatan Gubernur Sultra turut dihadiri Wakil Gubernur HM Saleh Lasata dan Forum Pimpinan Daerah.

Pewarta : Sarjono
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024