Kendari (Antara News) - Komisi Pemilihan Umum Bombana menyatakan berdasarkan hasil pendataan daftar pemilih sementara pada Pilkada Bombana 2017 mengalami penyusutan sekitar 37.219 pemilih dari jumlah DPT Pilres 2014 sebanyak 107.444 orang menjadi 101.930 pemilih yang tersebar pada 22 kecamatan.

Koordinator divisi pemutahiran data dan daftar pemilih KPU Bombana, Kasjumriati, Jumat mengatakan, berdasarkan sinkroniasi DPT Pilpres dan DP4 maka jumlah pemilih di Bombana sebanyak 139.149 pemilih.

"Artinya bahwa, jika dikurangi dengan hasil dari petugas pemutahiran data pemilih (PPDP) KPU Bombana sebanyak 101.930 pemilih, maka terjadi penyusutan 37.219 pemilih," ujaranya.

Sementara jika jumlah DPT Pilpres 2014 sekira 107.444 pemilih dikurangi DPS Pilkada 101.930 maka terjadi penyusutan sebanyak 5.514 pemilih.

Kasjumriati mengatakan, Bombana yang terbagi dalam tiga daerah pemilihan (dapil) semuanya mengalami pengurangan jumlah pemilihnya dengan kisaran antara 500-an hingga 4.000-an pemilih.

Ia mencontohkan, di dapil Poleang mengalami penyusutan tertinggi jumlah pemilihnya, dimana di daerah itu tercatat sekira 4.639 pemilih dan kecamatan Poleang Timur sebanyak 3.363 pemilih.

Begitu pula dengan dapil Kabaena, Kecamatan Kabaena Timur pengurangnya mencapai sebanyak 1.196 pemilih , menyusul Kabaena Utara sebanyak 1.385 pemilih. Sementara Dapil Rumbia berada pada posisi pertama yang mengalami penyusutan dengan angka 4.344 pemilih dan Kecamatan rumbia Tengah sebanyak 2.855 pemilih.

Ia menambahkan, terjadinya penyusutan yang cukup besar itu sekaligus menjawab atas kecurigaan dari masyarakat terkaitnya membludaknya DPT Pilres yang dinilai tidak sesuai dengan hasil pendataan yang disangkakan.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024