Ternate (Antara News) - Pengamat perikanan di Maluku Utara (Malut) Mahmud Hasan mengatakan pemuda di daerah ini enggan bergelut di sektor perikanan, terutama untuk menjadikannya lahan mencari penghasilan tetap.

         "Pemuda di Malut lebih memilih mencari penghasilan tetap di pemerintahan, perusahaan swasta dan aktivitas yang terkait dengan politik," kata pengamat dari Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) itu di Ternate, Jumat.

         Menurut Mahmud Hasan, pemuda di Malut terutama yang sudah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi jika belum mendapatkan penghasilan tetap yang diinginkan, lebih baik menganggur atau menjadi tukang ojek dari pada ke sektor perikanan misalnya menjadi nelayan atau usaha lainnya di sektor ini.

         "Fakta itu tentu sangat disayangkan mengingat potensi sektor perikanan di Malut sangat besar dan memiliki prospektif dijadikan lahan mencari penghasilan tetap, baik dari usaha penangkapan ikan maupun usaha budidaya ikan," ujarnya.

         Namun, menurut Mahmud Hasan, sikapi para pemuda di Malut itu dapat dipahami karena memang kondisi mereka selama ini bergelut di sektor perikanan, terutama yang menjadi nelayan tidak memperlihatkan suatu kondisi kehidupan yang sejahtera, bahkan selalu diidentikan dengan kemiskinan.

         Mahmud Hasan mengatakan, kondisi itu diperparah lagi dengan kurangnya keberpihakan dari pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dalam pengembangan sektor perikanan, di antaranya tergambar alokasi dana di sektor itu.

         Oleh karena itu, dia mengimbau kepada pemda agar melakukan langkah-langkah kongkret untuk lebih mendorong para pemuda di daerah ini bergelut di sektor perikanan, misalnya dengan memberikan bantuan kepada pemuda yang ingin menjadi nelayan atau mengembangka usaha perikanan.

         "Kalau pemuda diberi bantuan yang bisa membuat mereka menjadi nelayan modern atau pengusaha perikanan, saya yakin para pemuda di daerah ini akan berbondong-bondong untuk bergelut di sektor perikanan," katanya menambahkan.

Pewarta : La Ode Aminuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024