Kendari (Antara News) - Kepolisian Resor Kota Kendari melaksanakan gelar pasukan dalam rangka pengamanan pilkada, dengan dipimpin Kapolda Sultra Brigjen Pol Agung Sabar Santoso, Kamis.

Gelar pasukan berlangsung di Pelataran SSDC Polda Sultra atau di sisi timur Alun-Alun Kota Kendari. Operasi pengamanan pilkada itu dengan nama "Operasi Mantap Praja".

Apel tersebut dihadiri pula oleh Komandan Korem 143/Haluoleo Kolonel Inf Immanuel Ginting, Wali Kota Kendari Asrun, Kapolres Kendari Sigid H., Ketua KPU Kendari Hayani Imbu, unsur Muspida Kendari, dan Wakil Ketua DPRD Kendari Husen Mahmud.

Agung Sabar Santoso mengatakan "Operasi Mantap Praja" merupakan representasi dari kesiapan polisi atas tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan oleh negara dan masyarakat Sulawesi Tenggara, khususnya masyarakat Kota Kendari.

"Kita hadir untuk menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran demi suksesnya penyelenggaraan Pilkada 2017," katanya.

Ia mengatakan kepercayaan masyarakat terhadap Polri, TNI, pemda, dan instansi lainnya harus dijawab dengan kesungguhan dan keikhlasan hati, dengan keseriusan dalam pelaksanaan tugas pengamanan.

"Langkah ini harus kita lakukan sehingga rasa aman yang didambakan oleh seluruh warga masyarakat, khususnya di Kota Kendari betul-betul dapat kita wujudkan dengan sebaik-baiknya," katanya.

Dalam kesempatan itu, dilakukan pemeriksaan pasukan dan terakhir dilakukan simulasi pengamanan Pilkada Kendari.

Kepolisian Resort Kota Kendari menyiapkan 750 personil untuk pengamanan pemilihan kepala daerah wali kota dan wakil wali kota Kendari Februari 2017.

Kapolresta Kendari, AKBP Sigid Haryadi, usai simulasi pengamanan pilkada tersebut mengatakan pengamanan ini mulai awal sampai Pilkada berakhir.

"Pengamanan kita sesuaikan dengan tahapan Pilkada. Ada saat tertentu atau tahapan tertentu yang harus dikerahkan dalam jumlah besar. Intinya 759 personil sudah siap," kata Sigid.

Ia mengatakan, pengamanan akan dilakukan sistem rayonisasi berdasarkan potensi kerawanan yang terjadi di daerah itu saat pilkada.

"Untuk sementara kami bagi menjadi tiga rayon pengamanan diseluruh wilayah Kendari, kedepan akan kita lihat situasi apakah perlu ada penyesuaian penambahan rayon atau tidak," katanya.

Menurut Sigid, pada dasarnya polisi menganggap semua wilayah adalah rawah terjadi konflik pilkada sehingga personil selalu siap dalam melakukan antisipasi.

"Kalau kita menganggap bahwa ada daerah aman dan ada kawasan rawan, maka kita bisa terlena dan kecolongan ketika ada sesuatu yang tiba-tiba terjadi," katanya.

Pilkada Kota Kendari akan diikuti tiga pasangan calon yakni nomor urut 1 adalah Abdul Rasak-Haris Andi Surahman, nomor urut dua adalah Adriatma Dwi Putra-Sulkarnain, nomor urut tiga adalah Zayat Kaimoeddin-Suri Syahriah.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024