Makassar (Antara News) - Memasuki musim penghujan serta perubahan iklim, sebanyak 1.000 relawan siap tanggap bencana disiagakan untuk membantu penanganan musibah bencana di Sulawesi Selatan.

        "Untuk tim SAR Makassar kami sudah menyiapkan 12 posko disebar di wilayah Sulawesi Selatan dan Barat. Tiga posko dibangun masing-masing di Kabupaten Bone dan Selayar Sulsel serta di Mamuju, Sulbar, selebihnya di Makassar," ujar Kepala SAR Makassar, Rocky Asikin, Rabu.    

        Menurut dia, telah dilaksanakan apel kesiapsiagaan bencana sebanyak 1.000 relawan, terdiri dari tim SAR, Tagana, BPBD dan Dinas Sosial serta pihak terkait lainnya dalam hal bantuan penanganan bencana.

        Untuk satu Posko, kata dia, disiagakan 12 orang tim Search and Rescue (SAR) sebagai upaya mengantisipasi bila sewaktu-waktu terjadi peristiwa bencana.

        Mengenai dengan peralatan, pihaknya telah menyiapkan 10 perahu karet. Sedangkan Makassar juga disiapkan agar nantinya dipergunakan menolong korban banjir untuk di evakuasi ke tempat aman.  

        Penenpatan tim SAR di Makassar khususnya daerah Tamalarea dan Antang daerah rawan banjir ditempatkan tim SAR dari Unhas, sedangkan di wilayah Toddopuli, Paccerakkan dan asrama Kodam diketahui langganan banjir tim SAR UNM ditempatkan disana.

        Guna mengantisipasi segala kemungkinan, kata Rocky, semua sudah dikoordinasikan dengan pihak terkait. SAR bertugas memberikan pertolongan pertama dan penyelamatan selanjutnya ditindaklanjuti BPBD, Tagana, dan Dinsos setempat untuk rehabilitasi serta membuka dapur umum. .  

        "Bantuan pertolongan pertama kita lakukan, bila ada kejadian luar biasa baru kami kumpul dengan pihak terkait untuk bersama-sama memberikan pertolongan," tambahnya.  

        Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel menyebutkan ada lima kabupaten di Sulsel di terpa bencana karena intesitas hujan tinggi, sehingga BPBD Sulsel mengeluarkan status siaga darurat bencana di Sulsel.

        "Hampir semua daerah baik kabupaten dan kota berstatus siaga satu. Laporan yang masuk adalah banjir dan tanah longsor. Banjir terjadi di Kota Palopo dan Luwu perbatasan Luwu Utara," katanya.

        Sedangkan tanah lonsor terjadi di poros jalan Pinrang tembus Kabupaten Enrekang berada di tepian Sungai Saddang, sementara peristiwa angin puting beliung di Kanbupaten Bulukumba, Sulsel.

        Lima daerah tersebut yakni Kota Makassar, Kota Palopo, Luwu Raya, Pinrang, Enrekang dan Kabupaten Bulukumba, Sulsel.

        Terkait dengan tanah longsor di Kabupaten Pinrang,sejauh ini tidak mengganggu arus lalulintas. Meski demikian sebagaian jalan amblas.  bersama Bina Marga, lanjutnya telah dipasangkan tanda peringatan bagi pengendara yang melintas.

        "Jadi setiap bencana yang terjadi di daerah kabupaten maupun kota ditangani masing-masing, kami hanya berkoordinasi, tetapi bila dibutuhkan maka koordinasi dibutuhkan apa yang dibutuhkan termasuk mengirim tim turun ke lokasi bencana," tambahnya.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024