Wanggudu (Antara News) - Wali Kota Yeongwol, Korea Selatan (Korsel) Park Sun Kyu meninjau potensi lahan pertanian di Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Kondisi wilayah Konawe Utara mirip dengan Yeongwol, Korea Selatan yang berbukit-bukit dan lembah sehingga cocok untuk pertanian," kata Walikota Yeongwol Park Sun Kyu dalam sambutannya di Wanggudu, Kamis.

Oleh karena itu, kerjasama sektor pertanian membawa harapan masa depan jika dijalankan dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan kemakmuran rakyat.

"Ingat, bertani zaman dulu dengan sekarang berbeda. Kalau zaman dahulu hasil pertanian sekadar untuk makan maka sekarang ini hasil pertanian harus bermutu dan bermanfaat untuk kesehatan, kata Park.

Park menambahkan sepanjang jalan masih nampak lahan tidur atau lahan yang tidak ditanami, padahal sangat bagus.

"Jangan sia-siakan lahan yang subur. Daerah ini kaya dan luas. Rakyat harus rajin dan pemerintah menyiapkan alat untuk bertani," kata Park.

Rombongan Wali Kota Yeongwol Park Sun Kyu menuju Lokasi pertanian di Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara menggunakan kendaraan roda empat dengan jarak sekitar 200 kilometer membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam dari Kota Kendari.

Bupati Konawe Utara Ruksamin mengatakan kerjasama Konawe Utara dengan Pemerintah Yeongwol, Korea Selatan di bidang mekanikal pertanian untuk meningkatkan produksi hasil pertanian.

"Kemitraan Konawe Utara dan Pemerintah Kota Yeongwol belum berorientasi ekspor dan impor. Impian Konawe Utara adalah memenuhi kebutuhan pangan setempat," kata Ruksamin.

Setelah kebutuhan lokal terpenuhi, kata Ruksamin barulah bersama-sama memprogramkan hasil produksi pertanian untuk ekspor.

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh mengatakan keseriusan pemerintah paling utara negara tersebut dibuktikan dengan kehadiran Walikota Yeongwol Park Sun Kyu di Sultra.

"Kehadiran Walikota Park Sun Kyu bersama rombongan menunjukan keseriusan daerah produsen alat pertanian modern untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat," kata Rahman Shaleh.

Empat daerah otonom di Sultra yang menjadi mitra pemerintah Yeongwol adalah Kabupaten Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan dan Kolaka Timur.

Kabupaten Konawe menjadi pusat pengembangan produk beras, Konawe Utara produk tanaman cabe, Konawe Timur pengembangan tomat dan Konawe Selatan untuk peternakan.

Rektor Universitas Lakidende (Unilaki) Konawe, Prof Laode Masihu Kamaluddin yang menggagas kerjasama kedua belah pihak mengatakan, proyek kerja sama pertanian agro industri itu akan di pusatkan pada empat kabupaten di Sultra.

Universitas Lakidende sebagai institusi ilmiah ingin ambil bagian dalam optimalisasi sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk mewujudkan kemakmuran rakyat, kata Masihu.

Oleh karena itu, ia mengharapkan pemerintah daerah sungguh-sungguh membangun kerjasama dengan Korea Selatan sebagai produsen peralatan pertanian modern demi peningkatan produksi hasil pertanian rakyat. 

Pewarta : Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024