Ternate (Antara News) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara melaksanakan pelatihan dan pendampingan terhadap 40 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kabupaten Pulau Morotai.

         "Pelatihan tersebut dalam rangka kelanjutan dari program Wirausaha Bank Indonesia (WUBI). Para pelaku UMKM diberi pelatihan dan motivasi untuk mengembangkan usahanya kendati modal yang dimiliki minim," kata Manajer Unit Akses Keuangan dan UMKM BI Perwakilan Maluku Utara,  Lazuardi R Armand, di Ternate, Selasa.

         Dia menjelaskan, 40 peserta yang dilatih di kabupaten Morotai tersebut akan disaring lagi hingga menjadi 15 orang.

         Bahkan, dari 15 peserta terpilih ini yang memang merupakan para pelaku UMKM benar-benar memiliki niat usaha tinggi maupun kemampuan dan kecerdasan untuk berusaha.

         Dia mengemukakan, 15 peserta UMKM tersebut akan mendapatkan pelatihan dari pelatih yang sebelumnya telah melatih mereka di kabupaten pulau Morotai hanya selama empat hari pada Desember 2016.

         "Dalam pendampingan tersebut pelaku usaha diharuskan menggunakan modal yang seminim mungkin karena dengan pertimbangan jika usaha yang dibuatnya tidak berjalan lancar, maka hanya mengalami kerugian yang minim pula. Berbeda sekiranya menggunakan modal yang besar, jika gagal maka akan mengalami kerugian yang besar pula," ujarnya.

         Dia mengakui, setelah pendampingan yang dilakukan selama empat hari selesai, BI akan intensif  memantau perkembangan para UMKM.

         "Jika terjadi ketidakstabilan atau usaha para UMKM tidak berjalan dengan lancar, maka akan dicari masalahnya apa dan solusi. Bahkan, bantuan yang diberikan BI MalukU Utara bukan dalam bentuk uang, namun motivasi dan bantuan fisik seperti peralatan dan bantuan teknisi," ujarnya.

         Armand mengaku,  BI juga memiliki binaan terhadap para petani lokal seperti yang ada di Tobelo, Jailolo dan Subaim.

         "Bagi para petani dan nelayan yang merupakan binaan BI  diharapkan  mampu memproduksi lebih banyak agar Maluku Utara tidak harus mengharapkan produksi dari luar lagi," katanya.

Pewarta : Abdul Fatah
Editor :
Copyright © ANTARA 2024