Kendari (Antara News) - Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi Bahteramas, dr Muhammad Yusuf Hamra, MSc, Sp,PD mengatakan kendala yang sering dialami di rumah sakit adalah masih terbatasnya obat-obatan tertentu khusus obat cairan anti biotik yang dibutuhkan banyak orang.
"Kendala yang dialami saat ini terutama tuntutan dan permintaan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dimana obat-obatan cairan itu sering stoknya kurang seperti obat `satriansol` dan `burrosomik` dan sebagainya. Dan kekosongan itu terjadi secara nasional," ujarnya di Kendari, Rabu.
Kekosongan obat cairan itu, berdampak dari banyaknya permintaan obat dari rumah sakit lain di luar Kota Kendari, yang setiap saat harus dilayani karena merujuk bahwa di RSUP Bahteramas-lah menjadi tempat untuk menyuplai obat-obatan ke rumah sakit yang ada di kabupaten kota di Sultra.
Kendala lain yang terus dibenahi saat ini adalah alur pelayanan masyarakat yang datang berobat diakuinya juga masih belum maksimal termasuk ruang tunggu, listrik serta manajemen pengolahan parkir yang masih menjadi keluhan masyarakat.
Selain itu, tenaga ambulance plus kendaraan juga masih terbatas, termasuk kendaraan jenazah yang mau tidak mau harus ditambah demi untuk kelancaran pelayanan bagi masyarakat.
"Dari kesemuanya itulah, secara perlahan akan kita benahi hingga mendapatkan pengakuan sebagai rumah sakit umum tipe-B pendidikan," ujarnya.
Mantan wakil direktur RSUP dan baru resmi dilantik oleh Wakil Gubernur Sultra sebagai Direktur RSUP pada (28/9) itu mengatakan, perlu dukungan semua pihak terutama bagi pemangku kepentingan untuk memberi masukan yang membangun bagi terwujudnya pelayanan yang baik di rumah sakit umum provinsi itu.
Khusus menyangkut tenaga dokter, kata dokter spesialis penyakit dalam itu mengatakan, hingga saat ini di RSUP Bahteramas sudah memiliki lebih dari 70 dokter spesialis, dan 42 diantaranya merupakan dokter ahli dibidangnya.
"Memang untuk dokter sub-sub spesialis jantung kita belum miliki, kecuali dokter bedah paruh yang diharapkan akhir tahun 2016 ini sudah akan masuk dan membuka praktek," ujarnya.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024