Kendari (Antara News) - Pasangan Zayat Kaimoeddin-Suri Syahriah Mahmud meminta kepada seluruh pendukung dan simpatisannya untuk mencermati proses pemutakhiran data pemilih Pilkada Kota Kendari yang sedang berlangsung saat ini.

Zayat Kaimoeddin di Kendari, Senin, mengatakan penambahan daftar pemilih hasil sinkronisasi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, yang mencapai 301.626 pemilih dinilai tidak wajar.

"Daftar Pemilih Tetap pada Pilpres 2014 lalu hanya 243.680 orang tetapi hasil singkronisasi menjadi 301.626 orang dengan penambahan jumlah 57.946 orang," katanya.

Menurut dia, tidak masuk akal hanya dalam dua tahun sudah bertambah hampir 58 ribu orang.

Ia akan mempertanyakan hal itu pada saat sudah ditetapkan sebagai pasangan calon oleh KPU pada Oktober mendatang.

Mantan Penjabat Bupati Muna itu berharap, KPU Kendari lebih berhati-hati dan teliti saat proses memutakhirkan data daftar pemilih hasil sinkronisasi melalui Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang sedang bertugas di lapangan saat ini.

"Upaya ini harus menjadi perhatian KPU untuk mewaspadai, jangan sampai terjadi sengketa hasil pemilu dan pemilihan suara ulang seperti yang terjadi di Pilkada Muna 2015 yang hanya menghambur-hambur uang daerah," katanya.

Zayat juga meminta kepada semua pihak terkait untuk bersama-sama mencermati daftar pemilih Pilkada Kendari 2017 agar tidak menimbulkan masalah yang bisa merugikan masyarakat dan daerah.

Zayat-Suri merupakan salah satu bakal pasangan calon yang terdaftar di KPU Kendari yang didukung oleh PPP, Demokrat, Hanura, dan PDIP dengan jumlah total kursi di dewan setempat 11 kursi.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024