Kendari (Antara News) - Partai Golongan Karya (Golkar) mengusung pasangan Anton-Haidirman untuk pemilihan kepala daerah Kabupaten Kolaka Utara.
Sekretaris DPD Golkar Sultra, Muhammad Basri, Selasa mengatakan, SK penetapan Anton-Haidirman sudah ditandatangani oleh letua DPP Golkar Setya Novanto.
"Dengan keluarnya SK yang ditandatangani ketua DPP Golkar, maka menjawab berbagai asumsi yang berkembang di masyarakat antara Anton atau Boby Alimuddin yang akan didukung Golkar," kata Basri.
Ia mengatakan, penetapan Anton-Haidirman sebagai calon yang akan diusung telah melalui berbagai pertimbangan salah satunya karena Anton lebih dahulu mendapatkan partai koalisi, yakni PAN.
"Sementara Boby Alimuddin yang merupakan kader Golkar telat membawa partai pengusung yang akan diajak koalisi, yakni PDIP. Selain itu, Boby tidak pernah berkoordinasi dengan DPD Golkar terkait calon pasangannya," katanya.
Ia mengaku, telah memberikan peluang yang sama kepada Anton dan Boby untuk mencari partai pendukung dan pada akhirnya yang cepat memenuhi syarat itu adalah Anton yang merupakan kader PAN.
"Tetapi tanpa Golkar, Boby sudah bisa mencalonkan diri meskipun hanya didukung PDIP karena memenuhi syarat kursi yakni enam kursi dari syarat lima kursi di DPRD Kolaka Utara," katanya.
Sedangkan pasangan Anton-Haidirman juga sudah bisa mendaftar di KPU setempat dengan dukungan dua partai PAN dan Golkar, yakni masing-masing tiga kursi sehingga totalnya enam kursi.
Sekretaris DPD Golkar Sultra, Muhammad Basri, Selasa mengatakan, SK penetapan Anton-Haidirman sudah ditandatangani oleh letua DPP Golkar Setya Novanto.
"Dengan keluarnya SK yang ditandatangani ketua DPP Golkar, maka menjawab berbagai asumsi yang berkembang di masyarakat antara Anton atau Boby Alimuddin yang akan didukung Golkar," kata Basri.
Ia mengatakan, penetapan Anton-Haidirman sebagai calon yang akan diusung telah melalui berbagai pertimbangan salah satunya karena Anton lebih dahulu mendapatkan partai koalisi, yakni PAN.
"Sementara Boby Alimuddin yang merupakan kader Golkar telat membawa partai pengusung yang akan diajak koalisi, yakni PDIP. Selain itu, Boby tidak pernah berkoordinasi dengan DPD Golkar terkait calon pasangannya," katanya.
Ia mengaku, telah memberikan peluang yang sama kepada Anton dan Boby untuk mencari partai pendukung dan pada akhirnya yang cepat memenuhi syarat itu adalah Anton yang merupakan kader PAN.
"Tetapi tanpa Golkar, Boby sudah bisa mencalonkan diri meskipun hanya didukung PDIP karena memenuhi syarat kursi yakni enam kursi dari syarat lima kursi di DPRD Kolaka Utara," katanya.
Sedangkan pasangan Anton-Haidirman juga sudah bisa mendaftar di KPU setempat dengan dukungan dua partai PAN dan Golkar, yakni masing-masing tiga kursi sehingga totalnya enam kursi.