Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengapresiasi kiprah lembaga pendidikan "Pelita Hati International School" di Jember Jawa Timur yang didirikan oleh tokoh petani nasional, HM Arum Sabil.

Sekjen DPN HKTI Sadar Soebagyo kepada pers di Jakarta, Kamis, juga mengemukakan keyakinannya lembaga pendidikan Pelita Hati yang menggunakan kurikulum nasional sesuai aturan Pemerintah dan kurikulum internasional (Cambridge) itu akan menghasilkan SDM yang mumpuni.

Keterangan tersebut disampaikan Sekjen HKTI Sadar Soebagyo terkait kunjungannya ke Sekolah Internasional Pelita Hati di Jember pada 13 September 2016. Lembaga pendidikan yang menggunakan tiga bahasa, yakni Indonesia, Inggris, dan China itu didirikan oleh Arum Sabil yang juga pengurus HKTI.

Selain mengunjungi Pelita Hati International School dan melakukan dialog dengan para siswa di lembaga pendidikan yang didirikan pada 2006 itu, Sekjen HKTI dan rombongan juga meninjau lokasi City Forest di Kaliurang, Sumbersari, Jember.

Arum Sabil selaku penggagas dan pendiri City Forest Jember pada kesempatan itu mengajak Sekjen HKTI dan rombongan untuk menanam pohon kenangan, yaitu pohon durian petruk, durian Kani, durian Musang King, dan durian jenis unggul lainnya sebagai bagian dari syiar mengkampanyekan kemandirian buah nusantara.

Terkait Pelita Hati International School itu sendiri, sekolah tersebut adalah sebuah lembaga pendidikan swasta yang menyelenggarakan pendidikan dari jenjang Play Group, TK, SD, SMP hingga SMU dibawah payung hukum Taruna Bhumi Foundation yang didirikan oleh Arum Sabil.

Menurut Sekjen HKTI, dengan adanya sekolah internasional di Jember itu, ke depan SDM di daerah itu diharapkan akan menguasai banyak posisi penting, baik di pemerintahan maupun di sektor swasta, bahkan lulusannya ke depan akan menjadi generasi pemimpin bangsa.

"Ini investasi luar biasa di bidang SDM. Hasilnya memang tidak bisa dilihat sekarang, tetapi nanti 20 tahun ke depan kita akan melihat generasi luar biasa yang muncul dari Jember dan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa serta berperan di level internasional," kata Sadar Soebagyo

Sementara itu Ketua Umum Dewan Pembina Taruna Bhumi Foundation Arum Sabil mengatakan, pendidikan di Pelita Hati International School bukan hanya mengedepankan sisi akademis dan menggunakan tiga bahasa sebagai bahasa sehari-hari, tetapi juga menekankan pendidikan moral dan lingkungan hidup.

"Sejak dini pada anak-anak sebagai siswa didik ditanamkan untuk memiliki empati terhadap lingkungan hidup, mulai dari bagaimana agar mereka tidak membuang sampah sembarangan, menjaga dan menanam pohon hingga belajar ilmu bertani dan beternak," kata Arum .

Khusus dalam kunjungan ke PT Mitra Tani Dua Tujuh di Jember, Sekjen HKTI mengakui jika jajaran pengurus DPN HKTI perlu lebih banyak belajar tentang pertanian dan pengelolaan pertanian di Jember, terutama yang terkait dengan budidaya kedelai, dimana Indonesia selalu mengimpor kedelai minimal dua juta ton setiap tahun.

"Tetapi siapa sangka justru di Jember kita menemukan ada perusahaan yang mampu melakukan budidaya kedelai dengan baik dan mengekspor produknya ke Jepang serta beberapa negara lainnya," kata Sadar.

Sementara itu dalam pertemuan di Padepokan HM Arum Sabil yang notabene adalah Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Taruna Bhumi, Sadar Soebagyo juga menegaskan bahwa DPN HKTI berkomitmen untuk berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dari berbagai komoditi.

Pada kesempatan itu Arum yang juga Ketua Bidang Pemberdayaan Petani DPN HKTI mengingatkan HKTI agar tidak terjebak pada "permainan" regulasi yang dilakukan pihak-pihak tertentu atau justru oknum pemerintah untuk kepentingan kelompok atau segolongan orang dengan mengatasnamakan petani tanpa didukung data yang akurat.

(A015/A011)

Editor: Ruslan Burhani


Pewarta : Aat Surya Safaat
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024