Jakarta (Antara News) - Pimpinan DPR akan mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo terkait hasil pertimbangan yang diambil DPR terhadap calon kepala BIN Budi Gunawan yang telah melalui proses uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I.
"(Kamis, 8/9) sore diupayakan administrasi DPR bisa mengirim surat kepada Presiden," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, di Gedung Nusantara II, Jakarta, Kamis.
Fahri menjelaskan, surat pergantian kepala BIN yang dikirimkan Menteri Sekretariat Negara, Pratikno merupakan isyarat bahwa Presiden ingin proses pergantian itu berlangsung cepat.
Dia mengatakan, DPR juga menginginkan agar BG segera bisa dilantik menjadi kepala BIN agar urusan intelijen cepat selesai. "Tadi ketika Rapat Paripurna banyak interupsi karena ini terkait kerja intelijen," ujarnya.
Fahri berharap dibawah kepemimpinan BG, sistem internal BIN bisa dimodernisasi secara menyeluruh sehingga indera Presiden dan negara bisa lebih baik dalam membaca dinamika serta realitas yang semakin canggih.
Dia mengatakan, jangan sampai intelijen Indonesia kalah dengan aktivitas masyarakat sosial media seperti Wikileak. "Kadang-kadang itu mendahului kemampuan negara untuk mengetahui apa yang terjadi di sekitar kita," ujarnya.
Dia menegaskan, negara harus menggunakan sumber daya yang ada untuk kecepatan membaca situasi sehingga jangan sampai Presiden mengambil kebijakan yang salah.
Sebelumnya, Rapat Paripurna DPR pada Kamis (8/9) menyetujui hasil pertimbangan calon kepala BIN yang diambil Komisi I DPR, Rabu (7/9), merekomendasikan Komjen Pol Budi Gunawan layak dan patut sebagi kepala BIN. "Bapak ibu yang saya hormati, apakah laporan hasil uji kelayakan dan kepatutan calon kabin dapat disetujui?," kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, dalam Rapat Paripurna DPR, Jakarta, Kamis.
Setelah itu, seluruh anggota DPR yang hadir dalam Rapat Paripurna itu menyatakan setuju laporan tersebut.
Setelah itu, seluruh anggota DPR yang hadir dalam Rapat Paripurna itu menyatakan setuju laporan tersebut.
Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis dalam laporannya menjelaskan, Komisi I DPR telah melaksanakan rapat intern pada tanggal 6 September 2016 dan memutuskan pembahasan pemberian pertimbangan terhadap calon Kepala BIN melalui uji kepatutan dan kelayakan dilaksanakan pada 7 September 2016.
Menurut dia, uji kelayakan itu dengan agenda penyampaian visi dan misi Calon Kepala BIN, pendapat dan pandangan fraksi fraksi dan anggota Komisi I DPR terhadap calon Kepala BIN. "Lalu dilanjutkan dengan rapat intern dalam rangka pengambilan keputusan mengenai pemberian pertimbangan terhadap calon Kepala BIN," ujarnya.
Abdul Kharis menjelaskan proses uji kelayakan calon Kepala BIN berjalan secara lancar dan dilanjutkan dengan rapat intern Komisi I DPR RI.
Menurut dia, setelah mendengarkan paparan visi dan misi Kepala BIN, serta pendapat dan pandangan Fraksi-Fraksi dan l DPR RI terhadap calon Kepala BIN, maka Komisi DPR RI memutuskan memberikan pertimbangan yaitu Budi Gunawan layak dan patut sebagai Kepala BIN menggantikan Sutiyoso.
Calon Kepala BIN Budi Gunawan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak karena seluruh rangkaian proses pergantian Kepala BIN mulai dari uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I. "Lalu rapat paripurna telah memutuskan untuk menyetujui pencalonan ataupun usulan saya sebagai Kepala BIN," ujarnya.
Budi Gunawan juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah memberi amanah kepercayaan kepada dirinya untuk menjadi Kepala BIN.
Menurut dia, hal itu sebuah amanat pengabdian yang baru buat dirinya, dan akan memberikan pengabdian terbaik untuk kemajuan BIN, bangsa dan negara. "Saya juga berterima kasih kepada Bapak Sutiyoso karena mulai tahap persiapan dan hingga tahap terakhir, seluruh jajaran BIN ikut membantu," katanya.
Hal itu, menurut dia, membuktikan bahwa BIN solid dan mendukung suksesi pergantian kepemimpinan. Dia berjanji akan bekerja bersama untuk memajukan institusi itu agar lebih profesional dan lebih baik lagi.
"(Kamis, 8/9) sore diupayakan administrasi DPR bisa mengirim surat kepada Presiden," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, di Gedung Nusantara II, Jakarta, Kamis.
Fahri menjelaskan, surat pergantian kepala BIN yang dikirimkan Menteri Sekretariat Negara, Pratikno merupakan isyarat bahwa Presiden ingin proses pergantian itu berlangsung cepat.
Dia mengatakan, DPR juga menginginkan agar BG segera bisa dilantik menjadi kepala BIN agar urusan intelijen cepat selesai. "Tadi ketika Rapat Paripurna banyak interupsi karena ini terkait kerja intelijen," ujarnya.
Fahri berharap dibawah kepemimpinan BG, sistem internal BIN bisa dimodernisasi secara menyeluruh sehingga indera Presiden dan negara bisa lebih baik dalam membaca dinamika serta realitas yang semakin canggih.
Dia mengatakan, jangan sampai intelijen Indonesia kalah dengan aktivitas masyarakat sosial media seperti Wikileak. "Kadang-kadang itu mendahului kemampuan negara untuk mengetahui apa yang terjadi di sekitar kita," ujarnya.
Dia menegaskan, negara harus menggunakan sumber daya yang ada untuk kecepatan membaca situasi sehingga jangan sampai Presiden mengambil kebijakan yang salah.
Sebelumnya, Rapat Paripurna DPR pada Kamis (8/9) menyetujui hasil pertimbangan calon kepala BIN yang diambil Komisi I DPR, Rabu (7/9), merekomendasikan Komjen Pol Budi Gunawan layak dan patut sebagi kepala BIN. "Bapak ibu yang saya hormati, apakah laporan hasil uji kelayakan dan kepatutan calon kabin dapat disetujui?," kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, dalam Rapat Paripurna DPR, Jakarta, Kamis.
Setelah itu, seluruh anggota DPR yang hadir dalam Rapat Paripurna itu menyatakan setuju laporan tersebut.
Setelah itu, seluruh anggota DPR yang hadir dalam Rapat Paripurna itu menyatakan setuju laporan tersebut.
Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis dalam laporannya menjelaskan, Komisi I DPR telah melaksanakan rapat intern pada tanggal 6 September 2016 dan memutuskan pembahasan pemberian pertimbangan terhadap calon Kepala BIN melalui uji kepatutan dan kelayakan dilaksanakan pada 7 September 2016.
Menurut dia, uji kelayakan itu dengan agenda penyampaian visi dan misi Calon Kepala BIN, pendapat dan pandangan fraksi fraksi dan anggota Komisi I DPR terhadap calon Kepala BIN. "Lalu dilanjutkan dengan rapat intern dalam rangka pengambilan keputusan mengenai pemberian pertimbangan terhadap calon Kepala BIN," ujarnya.
Abdul Kharis menjelaskan proses uji kelayakan calon Kepala BIN berjalan secara lancar dan dilanjutkan dengan rapat intern Komisi I DPR RI.
Menurut dia, setelah mendengarkan paparan visi dan misi Kepala BIN, serta pendapat dan pandangan Fraksi-Fraksi dan l DPR RI terhadap calon Kepala BIN, maka Komisi DPR RI memutuskan memberikan pertimbangan yaitu Budi Gunawan layak dan patut sebagai Kepala BIN menggantikan Sutiyoso.
Calon Kepala BIN Budi Gunawan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak karena seluruh rangkaian proses pergantian Kepala BIN mulai dari uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I. "Lalu rapat paripurna telah memutuskan untuk menyetujui pencalonan ataupun usulan saya sebagai Kepala BIN," ujarnya.
Budi Gunawan juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah memberi amanah kepercayaan kepada dirinya untuk menjadi Kepala BIN.
Menurut dia, hal itu sebuah amanat pengabdian yang baru buat dirinya, dan akan memberikan pengabdian terbaik untuk kemajuan BIN, bangsa dan negara. "Saya juga berterima kasih kepada Bapak Sutiyoso karena mulai tahap persiapan dan hingga tahap terakhir, seluruh jajaran BIN ikut membantu," katanya.
Hal itu, menurut dia, membuktikan bahwa BIN solid dan mendukung suksesi pergantian kepemimpinan. Dia berjanji akan bekerja bersama untuk memajukan institusi itu agar lebih profesional dan lebih baik lagi.