Viantiane (Antara News) - Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull sepakat  meningkatkan kerja sama bidang ekonomi dan maritim.

        Kesepakatan ini dilakukan saat Jokowi dan Turnbull melakukan pertemuan bilateral di ASEM Villa, Viantiane Laos, Kamis.

        Siaran pers Biro Pers Istana menyebutkan Presiden didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala BKPM Thomas Lembong.

         Tiba di ASEM Villa, Presiden menyambut PM Turnbull dan berfoto bersama. "Selamat atas kemenangan dalam pemilu," ucap Presiden memulai percakapan.

        Setelah pertemuan, Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan terkait pembicaraan kedua kepala negara tersebut.

         Salah satunya adalah kerja sama di bidang ekonomi, khususnya masalah daging yang berkaitan dengan impor sapi maupun peternakan sapi.

         "Daging ini tidak hanya terkait dengan ¿impor sapi tetapi juga cattle breeding (peternakan sapi). Itu lebih berkelanjutan tidak hanya masalah beli-membeli tetapi kemudian menjadikan ketahanan pangan kita lebih berkelanjutan," ujar Menlu Retno Marsudi.

        Selain itu, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malcolm Turnbull juga berdiskusi tentang terorisme dan sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang yang berkaitan dengan kontra terorisme.

        "Kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja sama kontra terorisme. Kita sudah bekerja sama lama di JCLEC ( Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation ), ini akan ditingkatkan. Kerja sama informasi intelijen dan cyber juga akan kita tingkatkan," terang Menlu Retno Marsudi.

        Mengingat kedua negara berperan aktif dalam EAS ( East Asia Summit ) dan IORA ( Indian-Ocean Rim Association ), oleh karena itu keduanya sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang maritim.

        "Australia dan Indonesia akan menjadi negara pertama yang akan mengimplementasikan kerja sama maritim dalam EAS dan terus berperan aktif dalam IORA," imbuhnya.

        Agar kerja sama maritim ini menjadi lebih fokus, Presiden Joko Widodo berharap Australia mendukung Indonesia dalam IUU ( Illegal, Unreported, and Unregulated ) Fishing, dimana terdapat konteks blue economy yang juga diusung oleh Australia.

        "Jadi yang utama adalah keamanan maritim dan yang kedua adalah kemakmurannya, jadi keamanan maritim dan kemakmuran maritim ( maritime security and maritime prosperity)," ujar Menlu Retno Marsudi.

         Retno menambahkan bahwa pada November 2016 Presiden akan memenuhi undangan PM Turnbull. "Presiden menyampaikan kita coba di koridor bulan November, kita akan lakukan kunjungan kesana," terang Menlu Retno Marsudi.

Pewarta : Joko Susilo
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024