Kupang (Antara News) - Kepolisian Air Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mengandeng nelayan-nelayan di provinsi berbasis kepulauan itu untuk mengamankan serta mencegah kasus perompakan yang terjadi di laut.
"Kerja sama ini bukan berarti kami memberikan peralatan berupa persenjataan tetapi bekerja sama dalam hal penanganan berbagai kasus kejahatan di wilayah kita," kata Direktur Polisi Air Polda NTT Kombes Pol Budi Santoso kepada Antara di Kupang, Kamis.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan pascadigagalkannya aksi perompakan yang dilakukan oleh sejumlah perompak yang menggunakan Kapal Motor (KM) Hai Soon 12 di Selat Karimata yang berhasil digagalkan oleh Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Untung Suropati-372 beberapa waktu lalu.
Sekelompok perompak bertopeng di Selat Karimata tersebut kerap merampas hasil tangkapan nelayan yang berasal dari pulau Jawa seperti Cirebon dan Indramayu. Kelompok bertopeng itu juga menggunakan senjata api dalam aksi mereka.
Budi mengatakan, pihaknya sendiri tidak menginginkan agar kejadian seperti yang terjadi di selat Karimata terjadi di perairan NTT khususnya di wilayah laut sawu yang dilindungi pemerintah.
"Untuk mengamankan wilayah perairan NTT yang sangat luas ini tidak bisa kalau hanya mengandalkan pihak keamanan saja. Semua pihak harus bekerja sama agar saling bisa mengamankan wilayah NTT," tuturnya.
Apalagi menurutnya kapal-kapal patroli yang dimiliki oleh Polair sendiri tidak memadai untuk melakukan patroli di perairan NTT. Namun menurut pantauannya hingga kini keadaan aman dan terkendali masih terlihat di wilayah NTT.
Sementara itu Komandan Lantamal VII Kupang Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso mengatakan pengamanan laut perairan NTT hingga saat ini terus dilakukan oleh TNI AL di perairan NTT. "Kapal kami kecil, tetapi kami dibantu oleh kapal-kapal perang dari armada timur yang setiap bulan melakukan operasi atau patroli di wilayah NTT," tuturnya.
Keterbatasan kapal patroli yang dimiliki juga menurutnya tidak menyurutkan pasukan TNI AL sendiri dalam menjaga keamanan laut NTT.
Terkait peningkatan serta pembangunan Pos-Pos AL di wilayah-wilayah perbatasan untuk pengamanan dan pencegahan perompakan lanjutnya hingga saat ini baru ada satu Pos AL yang sedang dibangun yakni di wilayahh Oepoli, Kecematan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang.
"Kerja sama ini bukan berarti kami memberikan peralatan berupa persenjataan tetapi bekerja sama dalam hal penanganan berbagai kasus kejahatan di wilayah kita," kata Direktur Polisi Air Polda NTT Kombes Pol Budi Santoso kepada Antara di Kupang, Kamis.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan pascadigagalkannya aksi perompakan yang dilakukan oleh sejumlah perompak yang menggunakan Kapal Motor (KM) Hai Soon 12 di Selat Karimata yang berhasil digagalkan oleh Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Untung Suropati-372 beberapa waktu lalu.
Sekelompok perompak bertopeng di Selat Karimata tersebut kerap merampas hasil tangkapan nelayan yang berasal dari pulau Jawa seperti Cirebon dan Indramayu. Kelompok bertopeng itu juga menggunakan senjata api dalam aksi mereka.
Budi mengatakan, pihaknya sendiri tidak menginginkan agar kejadian seperti yang terjadi di selat Karimata terjadi di perairan NTT khususnya di wilayah laut sawu yang dilindungi pemerintah.
"Untuk mengamankan wilayah perairan NTT yang sangat luas ini tidak bisa kalau hanya mengandalkan pihak keamanan saja. Semua pihak harus bekerja sama agar saling bisa mengamankan wilayah NTT," tuturnya.
Apalagi menurutnya kapal-kapal patroli yang dimiliki oleh Polair sendiri tidak memadai untuk melakukan patroli di perairan NTT. Namun menurut pantauannya hingga kini keadaan aman dan terkendali masih terlihat di wilayah NTT.
Sementara itu Komandan Lantamal VII Kupang Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso mengatakan pengamanan laut perairan NTT hingga saat ini terus dilakukan oleh TNI AL di perairan NTT. "Kapal kami kecil, tetapi kami dibantu oleh kapal-kapal perang dari armada timur yang setiap bulan melakukan operasi atau patroli di wilayah NTT," tuturnya.
Keterbatasan kapal patroli yang dimiliki juga menurutnya tidak menyurutkan pasukan TNI AL sendiri dalam menjaga keamanan laut NTT.
Terkait peningkatan serta pembangunan Pos-Pos AL di wilayah-wilayah perbatasan untuk pengamanan dan pencegahan perompakan lanjutnya hingga saat ini baru ada satu Pos AL yang sedang dibangun yakni di wilayahh Oepoli, Kecematan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang.