Jayapura (Antara News) - Operasi gabungan yang digelar BNN Papua di kampung "Vietnam", Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Rabu, berhasil mengamankan delapan Warga Negara Papua Nugini dan 2,5 gram ganja serta 40 butir amunisi.

         Kepala BNN Papua Jackson Lapolonga seusai pelaksanaan operasi mengakui, kawasan kampung "Vietnam" merupakan kampung yang dikenal sebagai kawasan rawan bagi masuknya narkoba jenis ganja dari PNG.

         Karena itu saat menggelar operasi pihaknya melibatkan berbagai unsur selain polisi dan tni baik tni ad maupun tni al juga imigrasi dan satpol pp dengan jumlah anggota yang terlibat mencapai 250 orang.

         Dari operasi tersebut, kata Jackson Lapolonga, anggota juga menyita berbagai peralatan elektronika yang diduga hasil curian yang nantinya dibarter dengan ganja. "Hasil operasi cukup berhasil karena kampung Vietnam selama ini dianggap rawan berbagai tindak kriminal sehingga saat menggelar dikawal secara ketat guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Lapolonga.

         Ketika ditanya tentang bocornya rencana operasi, Jackson yang didampingi Wadir Narkoba Polda Papua AKBP Napitupulu mengakui, kemungkinan itu bisa saja terjadi apalagi sempat ada perahu motor yang keluar dari perkampungan yang berada diatas pantai yang terletak dikawasan Argapura Bawah.

         Namun hasil yang diperoleh membuktikan kawasan tersebut memang menjadi salah satu lokasi yang menjadi tempat peredaran narkoba.

         Bahkan dari dalam satu rumah penduduk yang sudah ditinggalkan penghuninya nampak boks yang sebelumnya diisi ganja beserta plastik bening yang digunakan mengisi ganja sebelum diedarkan.  "Petugas sempat membuka paksa rumah tersebut namun penghuninya sudah kabur dan dari rumah itu juga ditemukan telepon selular yang diduga hasil curian dan nantinya dibarter dengan ganja," kata Jackson Lapolonga.

         Kedelapan WN PNG yang diamankan masing masing Lapung, Steven (28),  Jerry (35), Jorge Steven (18), Martin Lauren (38), Youwe (25), Raindogs (29) dan Elisabeth (25) masih diamankan di BNN Papua.

Pewarta : Evarukdijati
Editor :
Copyright © ANTARA 2024