Kendari (Antara News) - Sejumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Konawe Utara terendam banjir setinggi dua hingga tiga meter akibat tiga sungai meluap sejak Sabtu dini hari.
Wakil Bupati Konawe Utara, Rauf yang dihubungi di Kendari, Sabtu mengatakan, "Banjir terparah di Kelurahan Andowia, Desa Waworeta dan Desa Amolawe dan sejumlah desa di Kecamatan Andowia."
Banjir disebabkan Sungai Wonua, Amolame dan Anggomate meluap, dipicu hujan sejak Jumat malam yang kian membesar pada Sabtu dini hari, ujarnya.
Ia mengatakan, Bupati Konawe Utara Ruksamin bersama sejumlah perangkat dinas daerah dan masyarakat masih di lokasi banjir dan membantu mengevakuasi warga. "Hingga saat ini dilaporkan belum ada korban jiwa akibat banjir tersebut," ujar Rauf.
Dikatakan, ketiga sungai yang meluap itu berada tak jauh dari ibu kota kabupaten sehingga pada saat meluap langsung mengenangi permukiman warga. Apalagi banyak warga tinggal tak jauh dari bantaran sungai.
Menurut Rauf, meluapnya sungai tersebut diakibatkan hujan deras yang menguyur daerah itu dalam beberapa hari ini yang puncaknya terjadi Sabtu dini hari. "Banjir itu datang sekitar jam 03.00 WITA saat warga masih lelap tertidur. Saat itu ketinggian air sekitar 2-3 meter," kata Rauf.
Ia menduga, bahwa banjir yang setiap tahunnya menjadi langganan daerah ini akibat pembukaan lahan secara besar-besar untuk perkebunan sawit dan kegiatan ekstraktif tambang.
Upaya yang sedang dilakukan Pemkab Konawe Utara adalah mendirikan posko di daerah tinggi untuk menampung korban banjir. Dapur umum telah disiapkan di rumah dinas bupati.
Wakil Bupati belum memastikan berapa banyak warga terdampak banjir sebab hingga Sabtu sore evakuasi masih berlangsung.
Wakil Bupati Konawe Utara, Rauf yang dihubungi di Kendari, Sabtu mengatakan, "Banjir terparah di Kelurahan Andowia, Desa Waworeta dan Desa Amolawe dan sejumlah desa di Kecamatan Andowia."
Banjir disebabkan Sungai Wonua, Amolame dan Anggomate meluap, dipicu hujan sejak Jumat malam yang kian membesar pada Sabtu dini hari, ujarnya.
Ia mengatakan, Bupati Konawe Utara Ruksamin bersama sejumlah perangkat dinas daerah dan masyarakat masih di lokasi banjir dan membantu mengevakuasi warga. "Hingga saat ini dilaporkan belum ada korban jiwa akibat banjir tersebut," ujar Rauf.
Dikatakan, ketiga sungai yang meluap itu berada tak jauh dari ibu kota kabupaten sehingga pada saat meluap langsung mengenangi permukiman warga. Apalagi banyak warga tinggal tak jauh dari bantaran sungai.
Menurut Rauf, meluapnya sungai tersebut diakibatkan hujan deras yang menguyur daerah itu dalam beberapa hari ini yang puncaknya terjadi Sabtu dini hari. "Banjir itu datang sekitar jam 03.00 WITA saat warga masih lelap tertidur. Saat itu ketinggian air sekitar 2-3 meter," kata Rauf.
Ia menduga, bahwa banjir yang setiap tahunnya menjadi langganan daerah ini akibat pembukaan lahan secara besar-besar untuk perkebunan sawit dan kegiatan ekstraktif tambang.
Upaya yang sedang dilakukan Pemkab Konawe Utara adalah mendirikan posko di daerah tinggi untuk menampung korban banjir. Dapur umum telah disiapkan di rumah dinas bupati.
Wakil Bupati belum memastikan berapa banyak warga terdampak banjir sebab hingga Sabtu sore evakuasi masih berlangsung.