Kendari (Antara News) - Bupati Bombana Tafdil menyatakan tidak lagi berpasangan dengan Hj Masyura Illa Ladamy wakil bupati Bombana untuk periode kedua sebagai wakilnya, namun memutuskan memilih Johan Salim untuk mendampinginya pada periode periode 2017-2022.
"Saya memilih Johan Salim, anggota DPRD Bombana untuk mendampingi saya sebagai calon wakil bupati, karena yang bersangkutan memiliki kesamaan visi dan misi untuk membangun Bombana ke arah yang lebih baik dan maju," kata Tafdil di Kendari, Selasa.
Tanpa mengungkapkan, alasan meninggalkan Hj Masyura Illa Ladamy yang pernah mengangkat namanya pada jabatan periode pertama (2011-2016 )dengan jargon "Tamasya Bergembira" itu, namun menurut Tafdil bahwa memilih Johan yang juga kader Partai Amanat Nasional Bombana karena dinilai cocok dan memiliki kesamaan pandang untuk Bombana lima tahun ke depan.
"Beliau (Johan Salim-red) adalah putra asli Bombana yang juga sudah dua periode menjadi anggota DPRD dan memiliki mayoritas suara di daerah pemilihan Rumbia dan wilayah-wilayah kecamatan pemekaran lainnya," ujaranya.
Menurut ketua DPD PAN Bombana, masa kepemimpinan bupati dan wakil bupati Bombana yang akan berakhir 25 Agustus 2016, diakuinya suhu politik di wilayah eks pemekaran Kabupaten Buton itu semakin memanas terutama bermunculnya nama-nama calon kandidat yang belum jelas menggunakan pintu yang akan mengusungnya.
Ia mengatakan, sebagai kader dan Ketua PAN Bombana, dirinya tanpa mengusung partai koalisai lainnya sudah cukup untuk memenuhi standar mendafar di KPU sebagai calon bupati dan wakil bupati.
Sebelumnya, anggota DPRD Bombana Ahmad Yani mengatakan, setelah masa jabatan Tafdil-Masyura berakhir pada akhir Agustus 2016, maka dipastikan akan dikendalikan oleh penjabat (Pj) untuk menjalankan roda pemerintahan hingga ada bupati terpilih.
Hingga saat ini beberapa nama yang dijagokan untuk menjadi pj bupati Bombana di antaranya Sekda Bombana Burhanuddin HS Noy, Sekertaris KPU Sultra Safruddin, Kadis Perindag Sultra Hj Siti Saleha, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Damsid dan Pj Sekda Kolaka Timur Andi Muh Iqbal Tongasa.
"Saya memilih Johan Salim, anggota DPRD Bombana untuk mendampingi saya sebagai calon wakil bupati, karena yang bersangkutan memiliki kesamaan visi dan misi untuk membangun Bombana ke arah yang lebih baik dan maju," kata Tafdil di Kendari, Selasa.
Tanpa mengungkapkan, alasan meninggalkan Hj Masyura Illa Ladamy yang pernah mengangkat namanya pada jabatan periode pertama (2011-2016 )dengan jargon "Tamasya Bergembira" itu, namun menurut Tafdil bahwa memilih Johan yang juga kader Partai Amanat Nasional Bombana karena dinilai cocok dan memiliki kesamaan pandang untuk Bombana lima tahun ke depan.
"Beliau (Johan Salim-red) adalah putra asli Bombana yang juga sudah dua periode menjadi anggota DPRD dan memiliki mayoritas suara di daerah pemilihan Rumbia dan wilayah-wilayah kecamatan pemekaran lainnya," ujaranya.
Menurut ketua DPD PAN Bombana, masa kepemimpinan bupati dan wakil bupati Bombana yang akan berakhir 25 Agustus 2016, diakuinya suhu politik di wilayah eks pemekaran Kabupaten Buton itu semakin memanas terutama bermunculnya nama-nama calon kandidat yang belum jelas menggunakan pintu yang akan mengusungnya.
Ia mengatakan, sebagai kader dan Ketua PAN Bombana, dirinya tanpa mengusung partai koalisai lainnya sudah cukup untuk memenuhi standar mendafar di KPU sebagai calon bupati dan wakil bupati.
Sebelumnya, anggota DPRD Bombana Ahmad Yani mengatakan, setelah masa jabatan Tafdil-Masyura berakhir pada akhir Agustus 2016, maka dipastikan akan dikendalikan oleh penjabat (Pj) untuk menjalankan roda pemerintahan hingga ada bupati terpilih.
Hingga saat ini beberapa nama yang dijagokan untuk menjadi pj bupati Bombana di antaranya Sekda Bombana Burhanuddin HS Noy, Sekertaris KPU Sultra Safruddin, Kadis Perindag Sultra Hj Siti Saleha, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Damsid dan Pj Sekda Kolaka Timur Andi Muh Iqbal Tongasa.