Kendari (Antara News) - Pedagang petasan musiman saat bulan suci Ramadan menjamur di sejumlah titik di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pantauan di Kendari, Jumat malam, pedagang kaki lima memanfaatkan lapak sekitar masjid, pasar tradisonal, kawasan pertokoan dan pusat-pusat perbelanjaan untuk menjajakan petasan.

Pengecer petasan Hendro (21) mengatakan petasan yang dijual hanya sekadar hiburan bagi anak-anak dan para remaja setelah shalat Tarawih.

"Kami menyarankan kepada anak-anak atau pembeli agar tidak meledakan petasan saat shalat Tarawih karena mengganggu kenyamanan," kata Hendro.

Harga penjualan petasan bervariasi antara Rp7.000 hingga Rp35.000-an per paket atau disesuaikan dengan merk dan model.

Misalnya, petasan merk telur naga dijual Rp4.000 per bungkus, merk Pluto Rp35.000 dan merk gempita Rp75.000 per paket.

Pengecer petasan lainnya, Ardin (19) mengaku petasan miliknya adalah stok lama namun masih aktif.

"Petasan stok lama pak. Dijual untuk pengembalian modal," katanya.

Letupan petasan sesekali mewarnai suasana kemeriahan bulan suci Ramadan 1437 Hijriah di Kota Kendari.

Kapolres Kendari AKBP Sigit Hariyadi mengatakan kepolisian memantau penjualan petasan karena dapat memicu keresahan warga.

"Kalau petasan disalah manfaatkan pasti menimbulkan keluhan dari warga. Kalau dikeluhkan pasti ditiadakan," kata Kapolres Sigit.

Ia mengatakan pada waktu tertentu petugas akan melakukan razia terhadap penjualan petasan demi kenyamanan dan ketertiban pelaksanaan puasa Ramadan.

Pewarta : Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024