Baubau (Antara News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau beserta jajaran aparat keamanan daerah itu melaksanakan apel gelar pasukan pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah di Pelataran Pantai Kamali Baubau, Kamis.
     Apel pasukan pengamanan yang dipimpin Wali Kota Baubau AS Tamrin itu diikuti jajaran pengamanan dari Polres Baubau, Kodim 1413 Buton, Satuan Brimob Batauga, Satuan Polisi Pamong Praja Baubau, Dinas Perhubungan Baubau serta sejumlah lembaga lain.
     Wali Kota Baubau AS Tamrin mengatakan apel gelar pasukan pengamanan yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Polda dan Polres se-Indonesia ini bertujuan untuk mengecek kesiapan akhir personil beserta kelengkapannya, baik dari Polri maupun unsur terkait serta potensi masyarakat yang terlibat dalam pengamanan Idul Fitri tahun ini.
     "Sandi operasi pengamanan Idul Fitri yang selama ini kita kenal operasi "Ketupat", pada tahun 2016 berubah menjadi operasi "Ramadniya", yang merupakan singkatan ramadhan dan hari raya," ujar Tamrin yang membacakan sambutan Kapolri, Jendral Pol Badrodin Haitti.
     Dikatakan, operasi Ramadniya yang akan dilaksanakan selama 16 hari atau mulai 30 Juni hingga 15 Juli 2016 itu saat ini situasi kondusif sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) maupun keamanan ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamtibselcar Lantas) dapat terwujud.      "Melalui kegiatan ini diharapkan rencana operasi yang telah dipersiapkan dengan matang dapat dilaksanakan dengan baik dan sinergitas bersama seluruh stake holder terkait, sehingga masyarakat di seluruh wilayah dapat merayarakan hari raya Idul Fitri dengan aman, nyaman, tertib dan penuh khidmad," ujarnya.
     Dijelaskan, mudik merupakan salah satu aktifitas dalam perayaan lebaran Idul Fitri yang telah menjadi tradisi atau budaya masyarakat Indonesia karena mudik dilaksanakan untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan sanak keluarga di kampung halamannya.
     "Peningkatan aktifitas masyarakat ini tentunya mempunyai implikasi terhadap lonjakan arus pergerakan orang dan barang serta mobilitas transportasi maupun transaksi perekonomian di seluruh penjuru Tanah Air," kata Kapolri.
      Dia mengatakan, potensi kerawanan maupun Kamtibmas yang perlu diantisipasi pada perayaan Idul Fitri tahun ini di antaranya curat, curas dan curanmor, sweeping Ormas, tawuran antarkelompok warga, balap liar dan kebut-kebutan, penyalahgunaan narkoba, miras, petasan, aksi intoleransi beragama, terorisme, sabotase, serta bencana alam dan kebakaran.
     "Peningkatan aktifitas masyarakat harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi permasalahan Kamtibmas dan Kamtibselcar Lantas, baik menjelang maupun setelah hari raya," uijarnya.
      Sehingga, lanut dia, pengamanan langsung pada berbagai lokasi itu diharapkan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri ini dengan nyaman dan tertib dalam situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif.
      Sementara itu Kapolres Baubau AKBP Suryo Aji mengatakan setelah apel gelar pasukan tersebut, aparat keamanan yang bertugas di setiap posko langsung bergerak ke posko yang sudah disiapkan.
     "Mereka bertugas sampai H+7 Idul Fitri 1437 Hijriah. Untuk personil Polres Baubau yang disiagakan sebanyak dua per tiga kekuatan ditambah instansi terkait semua sektor," ujarnya.
     Kata Suryo, di wilayah kota Baubau terdapat enam posko, sedangkan Kabupaten Buton Tengah yang merupakan wilayah hukum Polres Baubau juga disiagakan posko khusus di Polsek yang jalur mudik seperti Polsek Mawsangka, Lombe dan Lakudo.

Pewarta : Yusran
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024