Batauga (Antara News) - Kondisi jalan poros yang menghubungkan Desa Banabungi-Desa Kapoa Kecamatan Kadatua, Kabupaten Buton Selatan, sepanjang kurang lebih 15 kilometer, kini rusak parah.
Pengamatan di sepanjang ruas jalan poros berstatus jalan kabupaten itu Selasa tampak sebagian badan jalan itu aspalnya sudah terkupas, sehingga tampak seperti jalan berbatu-batu.
Pada beberapa bagian badan jalan tampak berbatu-batu sehingga mengancaman keselamatan pengguna jalan.
Salah seorang tokoh masyarakat Kadatua, La Ode Abdul Hamid (57), di Kadatua, Selasa, mengatakan, ruas jalan poros di Pulau Kadatua tersebut hanya tersentuh aspal sekitar 10 tahun lalu, ketika Bupati Buton dijabat LM Syafei Kahar.
Pascabupati Syafei dan Buton Selatan mekar menjadi kabupaten otonom baru sejak dua tahun lalu, kata dia, jalan tersebut tidak lagi mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Buton, maupun Buton Selatan setelah mekar
"Makanya, sebagian badan jalan sudah tidak beraspal lagi dan di beberapa bagian badan jalan tampak pecahan batu-batu ukuran kecil.
Menurut dia kerusakan jalan poros tersebut selalu menjadi komoditi politik pada setiap Pemilu, baik pemilihan bupati seperti sekarang ini maupun pemilihan anggota legislatif.
Para calon bupati maupun calon anggota legislatif selalu berjanji akan mengaspal ruas jalan di Pulau itu jika terpilih.
Namun ketika para calon tersebut terpilih, kata dia, seakan lupa dengan janjinya yang pernah disampaikan kepada masyarakat saat kampanye yang lalu.
Mereka, ujarnya, sudah terlena dan asyik menikmati kursi empuk yang didapat dengan cara membohongi rakyat.
"Masyarakat Pulau Kadatua sudah kenyang dengan janji calon bupati dan calon anggota legislatif, namun tidak pernah ada realisasi," katanya.
Pengamatan di sepanjang ruas jalan poros berstatus jalan kabupaten itu Selasa tampak sebagian badan jalan itu aspalnya sudah terkupas, sehingga tampak seperti jalan berbatu-batu.
Pada beberapa bagian badan jalan tampak berbatu-batu sehingga mengancaman keselamatan pengguna jalan.
Salah seorang tokoh masyarakat Kadatua, La Ode Abdul Hamid (57), di Kadatua, Selasa, mengatakan, ruas jalan poros di Pulau Kadatua tersebut hanya tersentuh aspal sekitar 10 tahun lalu, ketika Bupati Buton dijabat LM Syafei Kahar.
Pascabupati Syafei dan Buton Selatan mekar menjadi kabupaten otonom baru sejak dua tahun lalu, kata dia, jalan tersebut tidak lagi mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Buton, maupun Buton Selatan setelah mekar
"Makanya, sebagian badan jalan sudah tidak beraspal lagi dan di beberapa bagian badan jalan tampak pecahan batu-batu ukuran kecil.
Menurut dia kerusakan jalan poros tersebut selalu menjadi komoditi politik pada setiap Pemilu, baik pemilihan bupati seperti sekarang ini maupun pemilihan anggota legislatif.
Para calon bupati maupun calon anggota legislatif selalu berjanji akan mengaspal ruas jalan di Pulau itu jika terpilih.
Namun ketika para calon tersebut terpilih, kata dia, seakan lupa dengan janjinya yang pernah disampaikan kepada masyarakat saat kampanye yang lalu.
Mereka, ujarnya, sudah terlena dan asyik menikmati kursi empuk yang didapat dengan cara membohongi rakyat.
"Masyarakat Pulau Kadatua sudah kenyang dengan janji calon bupati dan calon anggota legislatif, namun tidak pernah ada realisasi," katanya.