Kendari (Antara News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menganggarkan Rp2,3 miliar untuk kegiatan peledakan ranjau laut di Teluk Kendari sebagai rangkaian proses pembangunan Jembatan Teluk Kendari.

"Untuk peledakan ranjau ini kami anggarkan Rp2,3 miliar, di luar dari anggaran kegiatan deteksi ranjau yang dilakukan beberapa bulan lalu dengan anggaran Rp500 juta," kata kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sultra, La Ode Saidin, di Kendari, Jumat.

Ia mengatakan, peledakkan ranjau laut dilakukan oleh TNI Angkatan laut pada titik yang akan dilalui pemasangan tiang pancang jembatan teluk Kendari. "TNI AL sudah berada di Kendari bersama kapal perang dan tim perlawanan ranjau. Akan meledakkan 15 titik ranjau selama tiga hari yakni 18 sampai 20 Juni," katanya.

Menurut dia, TNI AL sudah melakukan antisipasi terhadap ancaman atau dampak wilayah sekitar dari aksi peledakan ranjau tersebut. "Misalnya mereka sudah berkoordinasi dengan pihak Pelindo agar pada waktunya peledakkan maka kapal yang lagi berlabuh di Pelabuhan Nusantara bisa dipindhakan menjauhi titik peledakkan," katanya.

Dikatakan, setelah peledakaan ranjau tersebut maka proses pembangunan Jembatan Teluk Kendari yang sudah lama diprogramkan oleh pemerintah sudah mulai dilakukan. "Sekaligus kita menunjukan kepada publik yang selama ini pesimis terhadap pembangunan jembatan teluk kendari ini, jadi atau tidak. Anggaran sudah ada tentunya pembangunan pasti dilakukan," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024