Makassar (Antara News) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, hadirnya pasar murah ditujukan untuk membantu meringankan beban masyarakat khususnya warga prasejahtera.
"Ada ratusan Pasar Murah yang diselenggarakan di seluruh Sulsel, Pasar Murah ini untuk membantu meringankan beban masyarakat," kata Syahrul usai membuka Pasar Murah Peduli Rakyat yang diselenggarakan Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerjasama dengan sejumlah BUMN di Pelabuhan Paotere, Makassar, Selasa.
Ratusan Pasar Murah di seluruh Sulsel ini, tidak hanya diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten/Kota, tetapi juga TNI/ Polri, BUMN, dan pihak swasta. "Di Sulsel kita kompak, untuk kepentingan rakyat," ujarnya.
Gubernur mengatakan, sejauh ini harga sembilan bahan kebutuhan pokok sepenuhnya masih terkendali. "Sulsel adalah salah satu provinsi yang pengendalian inflasinya sangat terukur," kata Syahrul.
Bahkan, kata dia, pihaknya bisa menurunkan harga, namun pihaknya telah berkomitmen, sepanjang kenaikannya dalam batas toleransi, hal itu tidak perlu dilakukan.
Ia membeberkan, pasokan dan mata rantai perdagangan di Sulsel terkendali penuh karena semua turun bersama-sama menjaga ketersediaan stok dan distribusi sembako, termasuk TNI dan Polri. "Stok daging sampai sekarang masih ada 100 ribu ton. Gula pasir stoknya cukup, bahkan lebih. Tapi sampai saat ini, harga gula pasir memang ada yang Rp 16 ribu, tapi kualitasnya bagus. Begitupun dengan beras dan daging," jelas gubernur.
Dalam penyelenggaraan pasar murah ini, disiapkan 10 ribu paket sembako senilai Rp160 ribu, yang dijual hanya seharga Rp50 ribu.
Dalam satu paket sembako murah isinya terdiri atas beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, mentega susu kental manis, mie instan, sirup dan biskuit.
"Ada ratusan Pasar Murah yang diselenggarakan di seluruh Sulsel, Pasar Murah ini untuk membantu meringankan beban masyarakat," kata Syahrul usai membuka Pasar Murah Peduli Rakyat yang diselenggarakan Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerjasama dengan sejumlah BUMN di Pelabuhan Paotere, Makassar, Selasa.
Ratusan Pasar Murah di seluruh Sulsel ini, tidak hanya diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten/Kota, tetapi juga TNI/ Polri, BUMN, dan pihak swasta. "Di Sulsel kita kompak, untuk kepentingan rakyat," ujarnya.
Gubernur mengatakan, sejauh ini harga sembilan bahan kebutuhan pokok sepenuhnya masih terkendali. "Sulsel adalah salah satu provinsi yang pengendalian inflasinya sangat terukur," kata Syahrul.
Bahkan, kata dia, pihaknya bisa menurunkan harga, namun pihaknya telah berkomitmen, sepanjang kenaikannya dalam batas toleransi, hal itu tidak perlu dilakukan.
Ia membeberkan, pasokan dan mata rantai perdagangan di Sulsel terkendali penuh karena semua turun bersama-sama menjaga ketersediaan stok dan distribusi sembako, termasuk TNI dan Polri. "Stok daging sampai sekarang masih ada 100 ribu ton. Gula pasir stoknya cukup, bahkan lebih. Tapi sampai saat ini, harga gula pasir memang ada yang Rp 16 ribu, tapi kualitasnya bagus. Begitupun dengan beras dan daging," jelas gubernur.
Dalam penyelenggaraan pasar murah ini, disiapkan 10 ribu paket sembako senilai Rp160 ribu, yang dijual hanya seharga Rp50 ribu.
Dalam satu paket sembako murah isinya terdiri atas beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, mentega susu kental manis, mie instan, sirup dan biskuit.