Kupang (Antara News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya memastikan harga kebutuhan pokok saat Ramadhan 1437 Hijriah di provinsi berbasis kepulaun itu masih dalam kondisi stabil.

        "Untuk NTT saya rasa aman dan stabil saja harga kebutuhan pokoknya, karena memang stok yang dimiliki oleh para supliyer juga banyak," katanya kepada wartawan saat memantau harga bahan pokok di Pasar Oeba Kota Kupang, Rabu.

        Ia mengatakan, tujuan pemantauan sejumlah kebutuhan pokok di pasaran tersebut untuk memastikan secara langsung harga kebutuhan pokok, baik itu daging sapi, ayam pedaging, ayam kampung, telur ayam, bawang serta sejumlah kebutuhan pokok yang terkadang pada hari raya selalu mengalami kenaikan harga.

        Namun lanjutnya saat dilakukan pemantauan sejumlah kebutuhan pokok tersebut justru mengalami penurunan akibat stok yang dimiliki oleh para supliyer masih banyak kecuali harga ayam pedaging atau ayam kampung yang mengalami kenaikan dari sebulan yang lalu.

        "Untuk harga daging sapi, tadi saya sempat tanya-tanya pedagangnya dan harganya hanya berkisar dari Rp75 ribu sampai Rp85 ribu, jadi saat ini stabil," ungkapnya.

        Gubernur Frans menambahkan, dengan stabilnya harga sejumlah kebutuhan pokok tersebut maka pemerintah daerah serta instansi terkait akan menjaga suplinya sehingga tetap stabil.      

        Pantauan Antara sebelum memantau sejumlah harga Bahan pokok di pasar Oeba gubernur NTT bersama Wali Kota Kupang Jonas Salean membagikan bantuan sembako bagi warga di sekitaran pasar Oeba yang diberikan oleh Bank Indonesia dan Bank NTT sebagai bentuk dari kepeduliian Perbankan di bulan Ramadhan.

        Gubernur juga menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan para pedagang mencari tahu harga bawang dan menanyakan dari mana asal bawang yang di jual.

        Seorang pedagang bawang, Anis mengatakan, sejumlah bawang yang dijual kebanyakan diambil dari Bima Nusa Tenggara Barat karena komoditasnya lebih bagus.  "Sementara itu untuk bawang dari NTT kebanyakan diambil dari Pulau Rote tetapi jenisnya kecil kecil," demikian Anis.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024