Medan (Antara News) - Pemerintah daerah dan segenap komponen masyarakat telah bekerja sama dengan penuh kebersamaan dengan dilandasi semangat kegotongroyongan dan kemanunggalan menyelesaikan program TNI Manunggal Membangun Desa ke-96.

         "Kebersamaan merupakan sinergitas positif mengatasi berbagai permasalahan bangsa, termasuk membantu pemda memperbaiki infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono dalam amanatnya dibacakan Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi di Serdang Bedagai, Rabu.

         Hal tersebut dikatakan KSAD ketika menutup TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-96 Tahun 2016 Kodim 0204/DS Korem 022//PT di Lapangan Replika Sultan Serdang, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.

         Pada kesempatan tersebut KSAD selaku penanggung jawab operasional TMMD, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dan elemen masyarakat telah membantu secara moril dan materiil.

         Berkat kerja keras dan kesungguhan dari semua unsur, menurut dia, kegiatan TMMD ke-96 dapat terselenggara dengan aman dan lancar sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.

         "Program TMMD telah dimulai sejak tahun 1980-an dengan sebutan program Abri Masuk Desa (AMD). Setelah melalui berbagai evaluasi dan penyempurnaan, program TMMD yang telah berlangsung selama lebih kurang 35 tahun, telah nyata-nyata semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ucap KSAD.

         Ia mengatakan, program TMMD masih sangat dibutuhkan, karena sebagian besar wilayah Indonesia merupakan daerah pedesaan, sehingga keterlibatan TNI dalam ikut membangun sarana prasarana dan infrastruktur wilayah masih sangat relevan.

         Pada TMMD ke-96 tahun 2016 sebanyak 33 sasaran fisik berupa pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang tersebar di berbagai wilayah Kodam di seluruh Indonesia. Diantaranya adalah pembangunan sarana transportasi berupa pembangunan jalan baru, rehabilitasi jalan, pengaspalan jalan, pemasangan paving dan pengerasan jalan.

         Sedangkan pembangunan infrastruktur lainnya yaitu, pembuatan dan rehabilitasi jembatan, pembuatan tanggul dan gorong-gorong, serta renovasi dan pembangunan rumah ibadah dan sekolah.

         Tidak kalah pentingnya juga pembangunan sarana sanitasi dan pusat-pusat kegiatan masyarakat yang kesemuanya itu telah tercapai 100 persen.

         Selain itu, juga terdapat sasaran non-fisik berupa penyuluhan kepada masyarakat, antara lain tentang Wawasan Kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, dan Kamtibmas.

         Kemudian, tentang bahaya narkoba, terorisme, kesejahteraan masyarakat, penanggulangan bencana alam, pertanian dan perikanan, KB dan Kesehatan, serta teknologi tepat guna.

         Disamping itu, dilakukan juga kegiatan olah raga dan kesenian, pengobatan massal, bazar serta pembagian sembako. Pembangunan non-fisik sangat dibutuhkan dalam rangka membangun dan memperkokoh jiwa dan semangat nasionalisme masyarakat.

         Dalam menangkal berbagai ancaman disintegrasi bangsa yang dilancarkan melalui "Proxy War" berupa maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba, masih eksisnya bahaya terorisme, meningkatnya aksi kriminalitas secara kualitas, serta kuantitas serta isu bangkitnya kembali komunisme baru.

         "TMMD adalah salah satu upaya TNI AD dalam memperkuat pemberdayaan ketahanan masyarakat sebagai potensi kekuatan wilayah," katanya.

         Penutupan TNI Manunggal Membangun Desa ke-96 Tahun 2016 dimeriahkan dengan atraksi terjun payung yang didatangkan dari Kostrad dan Kopassus sebanyak 16 orang terdiri dari 11 orang penerjun putera dan lima orang penerjun puteri.

Pewarta : Munawar Mandailing
Editor :
Copyright © ANTARA 2024